Dalam sidang ini peserta sidang berjumlah 250 orang. Terdiri dari delegasi sektor dari tiap wadah pelayanan sebagai peserta biasa dan peserta luar biasa.
Dalam sambutannya, Pj. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat menghadiri persidangan menjelaskan bahwa, momentum sidang jemaat ke-39 yang setiap tahun dilakukan adalah untuk bagaimana mengevaluasi perjalanan pelayanan selama setahun termasuk di dalamnya realisasi anggaran pendapatan dan belanja jemaat sekaligus sebagaimana merancang, menggumuli apa yang sementara dialami oleh umat untuk bisa diselesaikan di tahun pelayanan berikut.
Tak hanya itu, menurutnya dalam sidang ini sekaligus menetapkan anggaran pendapatan belanja Jemaat tahun berikutnya serta program-program untuk tahun selanjutnya.
"Melalui sidang jemaat dapat mengidentifikasi secara baik persoalan-persoalan umat yang mesti kita intervensi dengan berbagai program dan kegiatan," ujar Wattimena.
Lewat sidang jemaat ini, sebagai pemerintah kota Ambon, Wattimena menjelaskan ada dua persoalan penting yang akan di sampaikan kepada semua jemaat.
Pertama, terkait perubahan iklim secara ekstrim sehingga turut merasakan dampaknya El Nino yang sangat mengakibatkan beberapa masalah dalam masyarakat seperti sulitnya air bersih karena debit air yang semakin mengecil.
Maka atas kondisi itu, Pemkot Ambon berusaha melihat hal ini agar kebutuhan air bagi masyarakat Kota Ambon dapat terpenuhi.
"Akibat perubahan ekstrim maka kita sulit untuk memastikan produksi berbagai komoditi yang saat ini. Ada banyak gagal panen karena kekeringan dan lain sebagainya," kata Wattimena menjelaskan.
Sebaliknya, bila dilanda hujan akan tertimpa dengan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Hujan besar berakibatkan tanah longsor dan banjir karena sampah yang di buang sembarangan hal ini menjadi bagian daripada pergumulan pemerintah kota untuk bagaimana berupaya mengingatkan masyarakat.
"Pemerintah sendiri terus bekerja bersama mengatasi berbagai persoalan lingkungan maupun persoalan sampah dan sebagainya," ulas Wattimena.
Yang kedua, saat ini dalam masa-masa yang dipengaruhi oleh perubahan geopolitik. Selanjutnya yang tidak pasti dan semakin mencekam yakni perang Rusia Ukraina.
"Kondisi ini membuat kita semua terdampak, belum lagi perseteruan antara Amerika dan Tiongkok ditambah lagi dengan konflik di Timur Tengah, Israel Palestina dan sekitarnya maka sadar atau tidak sadar kondisi geopolitik sangat berpengaruh terhadap kita karena banyak faktor yang membuat kita semakin sulit, nilai tukar rupiah semakin melemah," tuturnya.
Menghadapi berbagai tantangan karena dampak dari dua persoalan tersebut maka hari ini semua pihak semakin kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan energi dan pangan.
"Melonjaknya harga Bapok dan BBM ini juga persoalan. Maka untuk menjawab berbagai persoalan ini mesti kita gumuli secara bersama," pinta Wattimena
Dikesempatan itu, Wattimena menyebut tahun ini adalah tahun politik dimana akan ada pemilihan DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kota Ambon dan presiden serta wakil presiden. Ia mengajak semua pihak yang secara aturan telah memenuhi syarat untuk memilih dapat mempergunakan haknya dengan sebaik-baiknya.
"Kita berharap Pemilu, bukan untuk memilih yang terbaik tetapi mencegah yang terburuk berkuasa," terangnya.
"Kalau kita maknai semua orang yang terbaik itu punya kesempatan untuk dipilih tetapi jangan kita biarkan yang buruk itu berkuasa," tambahnya.
Ia menyebut, ada dua tujuan yang ingin capai Pemkot Ambon soal pesta demokrasi yang pertama bisa menyelenggarakan Pemilu dengan baik sesuai dengan apa namanya asas pemilu yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
"Asas Pemilu yang kita harapkan begitu tetapi yang kedua kita juga ingin supaya warga Kota Ambon kita teredukasi dan di berikan berikan pemahaman supaya mau menggunakan hak politiknya secara aktif yaitu datangi langsung ke TPS tanggal 14 Februari dan jangan golput," tegas Wattimena.
Mengakhiri sambutannya, atas nama Pemerintah Kota Ambon Wattimena mengucapkan terima kasih kepada GPM yang setiap waktu terus mendoakan pemerintah kota.
"Doa itulah yang menjadi salah satu sumber kekuatan kami untuk tetap berupaya, berbuat yang terbaik bagi warga masyarakat. Terima kasih kepada seluruh jemaat atas kerjasama yang dilakukan selama ini sekaligus mohon maaf sekiranya dalam kebersamaan itu ada kesalahan yang kami lakukan. Selamat BERSIDANG Tuhan memberkati kita semua," pungkas Wattimena.
Sementara, ketua panitia persidangan, Ronny Simatauw mengatakan bahwa, panitia di bentuk dari tahun 2023 tetapi hanya 4 bulan kerja keras panitia untuk mensukseskan sidang jemaat.
"Kami bersyukur walaupun waktu pendek tetapi persidangan dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Simatauw.
Ia mengungkapkan, sebelum pelaksanaan sidang jemaat di hari ini pihaknya telah melakukan pra sidang dalam rangka menyusun program kegiatan tahun pelayanan 2024 dan pertanggung jawaban laporan umum dan laporan pelayanan serta anggaran pendapatan dan belanja jemaat di tahun 2023.
Dalam mensukseskan persidangan ini panitia mendapat begitu besar baik dari stimulan bantuan dana dari orang- orang yang mendukung sidang jemaat ini dengan total Anggaran yang di capai lebih dari 100 juta.
"Kami berharap semoga sidang ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan program dan kegiatan yang bermanfaat demi tugas pelayanan jemaat kedepannya," tandas Simatauw.
Hadir dalam persidangan tersebut, Rektor UNPATTI , F. Leiwakabessy, pimpinan OPD Pemkot Ambon, Forum Koordinasi Kecamatan Nusaniwe, Lurah Wainitu dan Benteng, serta beberapa Anggota DPRD Provinsi Maluku. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment