Sekolah jarak jauh didapatkan itu berdasarkan aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada anggota DPRD SBB, Abu Silawane saat reses yang dilaksanakan di dusun Hukumeku pada bulan Juli lalu.
"Saat reses itu warga dusun keluhkan soal sekolah, pasalnya tidak ada sekolah di dusun tersebut." ungkap Silawane kepada media ini di Piru, Jumat (1/9/2023).
Kata Silawane, sesuai yang disampaikan warga, bahwa anak-anak mereka yang ingin bersekolah harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer ke sekolah induknya untuk mendapatkan pendidikan.
Disitulah saat reses warga meminta agar dusun punya sekolah agar anak-anak mereka tidak lagi berjalan kaki sejauh kilometer ke sekolah induknya dimana mereka bersekolah.
"Atas aspirasi itu, saya langsung ditindaklanjuti dengan berkomunikasi dengan kepala sekolah MI Muhammadiyah desa Buano Hatuputih agar datangkan sekolah jarak jauh, atas kondisi yang terjadi pada masyarakat yang berada di dusun tersebut," akuinya.
Menurutnya, aktivitas sekolah jarak jauh di dusun tersebut kini sudah berjalan, untuk gedung sekolah masih menggunakan rumah warga dusun setempat.
Dengan adanya sekolah jarak jauh, maka memperpendek rentang kendali para anak-anak didik di dusun untuk tidak lagi bersekolah di sekolah induknya, serta menjawab apa yang menjadi keinginan masyarakat dusun tersebut.
"Insya Allah kedepan jika memenuhi syarat, diupayakan dusun Hukumeku miliki sekolah sendiri." pungkas Silawane (FS)
0 komentar:
Post a Comment