• Headline News


    Thursday, July 22, 2021

    Habis Manis, Sekwan Hadi Longa Lupakan Tagop


    Namrole, Kompastimur.com

    Tidak semua orang di Kabupaten Buru Selatan merespon positif pemerintahan mantan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa selama dua periode kepemimpinannya.


    Namun, Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Buru Selatan, Hadi Longa adalah orang yang turut menikmati manisnya pemerintahan Tagop selama dua periode itu. 


    Sebab, dalam kepemimpinan Tagop, Hadi Longa dipercayakan menduduki jabatan-jabatan empuk, baik sebagai Camat Kepala Madan dan selanjutnya menjadi Sekwan.


    Bahkan, dalam pemerintahan Tagop pun Hadi Longa sempat mengikuti seleksi dan digadang-gadang untuk menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bursel, namun jabatan itu kemudian diduduki oleh Iskandar Walla.


    Belakangan, beredar kabar bahwa Hadi Longa bakal menjadi salah satu kandidat kuat Sekda Kabupaten Buru Selatan menggantikan Iskandar Walla pasca Safitri Malik Soulissa yang adalah istri Tagop menjabat sebagai Bupati Buru Selatan.


    Terlebih lagi, kondisi Iskandar Walla yang sering sakit. Bahkan, karena selalu sakit jantung, Iskandar Walla beberapa kali tak memenuhi panggilan penyidik Kejari Buru untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi MTQ Provinsi Maluku di Kabupaten Buru Selatan.


    Hanya saja, keinginan kuat Hadi Longa untuk menjadi Sekda itu nampaknya akan kandas seiring kekecewaan Safitri terhadap Hadi Longa dalam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buru Selatan ke 13 di ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Buru Selatan, Rabu (21/07/2021) sore.


    Kehebohan dalam Paripurna itu terjadi tatkala Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa mengungkapkan kekecewaannya lantaran mantan Bupati Buru selatan dua periode, Tagop Sudarsono Soulisa yang juga suaminya dan sejumlah tokoh pemekaran Kabupaten Buru Selatan tak di undang dalam Paripurna tersebut.


    Hal itu pun menimbulkan ruang Paripurna itu menjadi riuk dengan bisikan kecil lantaran semua yang hadir dalam Paripurna baru menyadari bahwa mantan Bupati Buru Selatan dua periode itu tidak diundang dan terkesan diabaikan oleh pihak DPRD, utamanya Sekwan.


    Safitri diakhir sambutannya menyayangkan perlakuan DPRD yang sudah tidak menghargai suaminya selaku Bupati yang menjabat selama dua periode, bahkan merupakan bagian dari Lembaga Pengembangan Buru Selatan yang merupakan cikal bakal lahirnya Kabupaten Buru Selatan.


    "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Hari ini saya datang dengan anak saya yang benar-benar paham kondisi waktu proses pemekaran itu," ucap Safitri.


    Menurut Safitri, Ia sempat menanyakan kepada Tagop persoalan Undangan dari DPRD melalui Sekwan untuk Tagop menghadiri Paripurna tersebut, namun sayangnya Tagop telah dilupakan.


    "Saya sudah bertanya kepada Pak Tagop diundang tidak, tapi dijawab tidak. Jangan seperti itu, karena tidak baik. Janganlah melupakan jasa, jangan terlalu cepat melupakan setitik keringat mereka. Karena kita tidak menuntut hak-hak yang bukan hak kita. Namun satu undangan saja buat satu orang yang pernah berjasa di Kabupaten Buru Selatan,” terang Safitri.


    Katanya, proses pembentukan Kabupaten Buru Selatan tidak segampang seperti yang dibayangkan. Namun sebagai orang Buru Selatan kita jangan sampai tidak menghargai jasa seseorang, jangan merasa seolah-olah menjadi orang hebat di Kabupaten Buru Selatan.


    “Ada juga pak Gerson Wakil Bupati, kita berdua saling menjunjung tinggi nilai adat. Tidak ada orang hebat di kabupaten ini. Bapak Nus Seleky ada disini, tapi juga tidak diundang. Ulang tahun kabupaten, mereka tidak menuntut sesuatu yang berharga, tetapi kehadiran mereka dan tempat duduk yang istimewa akan menjadi kebanggaan bagi keluarga mereka,” paparnya.


    “Mari kita bekerja dengan hati, jadilah pelayan-pelayan masyarakat. Mari kita berikan contoh yang baik pada generasi muda yang nantinya menjadi penerus tongkat kepemimpinan di Kabupaten Buru Selatan,” pungkasnya. 


    Saat Bupati menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya, Sekwan Hadi Longa terlihat panik dan mulai memanggil stafnya. Bahkan sampai selesai paripurna pun Hadi Longa masih mendekati Bupati untuk memberi klarifikasi terkait undangan bagi Tagop.


    Hadi Longa  yang dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya beralasan ada kesalahan teknis, karena stafnya beranggapan bahwa undangan ke Tagop masih bisa di atur dengan protokoler Pemda sehingga Bupati dan Tagop dijadikan satu.


    Selaku orang yang harusnya bertanggung jawab, tak hanya menyalahkan stafnya, tetapi juga terkesan menyudutkan Bagian Umum Setda Kabupaten Buru Selatan atas kondisi itu.


    "Undangan itu dua jadi satu dan sudah dibawa ke Bagian Umum. Saya tidak tahu teknis disana, tapi distribusinya sudah," ucapnya. 


    Ia pun mengaku bahwa tempat duduk yang ditempati Sekda Kabupaten Buru Selatan, Iskandar Walla sesungguhnya bukan tempat yang disediakan bagi Sekda, melainkan telah disiapkan untuk Tagop.


    "Bahkan tempat duduknya juga diatur, yang tadi diduduki oleh Pak Sekda itu tempat duduknya Pak Tagop, undangan dibawa dan tempatnya sudah disediakan," pungkasnya. (KT-02)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Habis Manis, Sekwan Hadi Longa Lupakan Tagop Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top