• Headline News


    Saturday, March 23, 2019

    Simulasi Pengamanan Pemilu Tanpa Kehadiran KPU


    Namlea, Kompastimur.com
    Apel Mantap Brata Siwalima dan pengamanan kota yang dilanjutkan dengan simulasi pengamanan TPS dan Kantor KPU berlangsung di halaman Mapolres Pulau Buru, Jumat pagi (22/3).

    Sampai kegiatan itu selesai tidak ada satupun perwakilan dari KPU Buru maupun KPU Bursel dan Bawaslu Bursel yang hadir.

    Apel mantap brata simulasi pengamanan di TPS dan di kantor KPU itu turut dihadiri Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM, Dandim Letkol Inf Syarifudin Asis, Kajari Nelson Butarbutar SH  Rektor Uniqbu, DR M.Mukaddar SAg MAg, dan ketua PN Namlea.

    Sedangkan Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa yang turut diundang, ternyata tidak datang. Ia juga tidak mengirim salah satu pejabat untuk hadir.

    Wartawan media ini lebih melaporkan, sementara dari pihak KPU dan Bawaslu,  yang hadir sebelum acara, hanya Komisioner Bawaslu Buru, Muh Dani Jafar SH. Dani membawa puluhan anggota pengawas kecamatan.

    Saat simulasi telah selesai baru terlihat Komisioner KPU Buru, Mirja Ohoibor SH MH yang hadir. Mirja hx sempat menyaksikan doa penutup.
    Simulasi yang melibatkan lebih dari 500 personil gabungan kepolisian dan TNI itu memperagakan  nelayan yang telad datang ke TPS lalu membikin gaduh di sana.

    Namun berkat kesigapan petugas linmas dan petugas kepolisian di TPS, para pembuat gaduh ini berhasil diamankan dan diserahkan kepada petugas patroli gabungan polisi dan TNI AD.

    Dalam simulasi kedua, digambarkan suasana chaos di depan kantor KPU Buru, berawal dari aksi unjuk rasa.Karena tidak puas, massa semakin bertambah dan terus membikin gaduh.

    Polisi mencoba menurunkan prajurit polwan untuk membujuk massa dan tidak dihiraukan. Kemudian personil kepolisian bertangan kosong juga diturunkan di depan kantor KPU.


    Massa mulai beringas dan melakukan pelemparan batu dan air kotor.Massa juga terlihat membawa pentung dan melabrak personil polisi.

    Menyaksikan situasi mengancam keselamatan para komisioner KPU, satu regu brimob yang dari awal pam di sana, akhirnya mengevakuasi penyelenggara pemilu ini beserta kotak suara dari PPK.

    Situsi keamanan semakin kacau balau. Ratusan massa yang menyeruduk ke gedung KPU terlihat semakin berani.

    Akhirnya PHH Polres Pulau Buru diturunkan disusul PHH Satbrimob Polda Maluku.
    Hanya bermodal tameng dan pentungan, massa yang terus betingas ini terlihat tidak takut. Mereka semakin berani dan menyerang pasukan PHH.

    Terakhir dikirim patroli gabungan bersenjata laras panjang melibatkan pula TNI AD. Patroli motor berboncengan di barisan paling depan.

    Mereka mengarahkan para pendemo agar bubar.Namun tidak diindahkan dan koordinator pendemo meminta rekan-rekannya jangan takut, polisi tidak berani menembak.

    Akhirnya patroli gabungan juga tidak sabar karena negosiasi secara persuasif tidak dituruti.

    Terdengar letupan bunyi senjata api laras panjang yg ditembakkan ke udara.Berkali-kali diberi tembakan peringatan, tapi ratusan massa ini tak mau bubar.

    Akhirnya moncong senjata laras panjang terlihat dibidik langsung ke koordinator pendemo dan salah satu massa yang paling beringas.

    Terdengar bunyi tembakan dan dua sasaran yang dibidik terjatuh. Keduanya tertembak di bagian kaki.

    Menyaksikan rekan mereka ada yang tertembak, massa akhirnya lari pontang panting menyelamatkan diri dari kejaran patroli polisi dan TNI AD.


    Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM dan Forpimda yang menyaksikan simulasi itu ikut tepuk tangan. Mereka puas, Polri dan TNI nampak digap mengamankan pemilu dari ancaman dan gangguan keamanan.

    Usai dimulasi tadi, Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang didampingi Dandim 1506/Namlea, menyatakan rasa puasnya atas kesiapan pengamanan pemilu di Kabupaten Buru dan Buru Selatan.

    Di hadapan prajurit kepolisian dan TNI AD, Ricky mengatakan, apa yang diperlihatkan tadi, merupakan kesigapan polisi dan TNI AD mengamankan pemilu di daerah itu.

    Menurut Kapolres,  pihaknya sudah siap mengantisipasi bila terjadi kerusuhan. Namun sebelum terjadi, TNI dan Polri mampu menjamin keamanan saat di TPS sampai di perhitungan suara pada semua tingkatan.

    Kapolres kepada wartawan di sela-sela kegiatan itu, kembali menyetakan kesigapan kepolisian dan TNI AD dalam mengamankan pilpres dan pilegis.

    Untuk pengamanan pada 674 TPS di Buru dan Buru Selatan, akan melibatkan 1.906 personil, terdiri dari polisi,  TNI AD dan Linmas.Pengamanan bukan hanya di TPS. tapi juga di kantor PPK, dan KPU.

    Dari 674 TPS, yang terbanyak ada di Kabupaten Buru, yakni 410 TPS, dan Kabupaten Bursel, 264 TPS.

    Polres Pulau Buru juga mencatat sebanyak 148.805 pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT akan datang memberi hak suara pada tanggal 17 April nanti.

    Polres juga sudah mendata potensi-potensi gangguan dan kerawanan di TPS pada saat pencoblosan nanti. Sebanyak 60 TPS ada di Kabupaten Buru dan 58 TPS ada di Buru Selatan.

    "Kita sudah siap. sehingga jangan ada yang coba-coba mengganggu dan bertindak anarkis,"demikian Ricky. (KT/11)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Simulasi Pengamanan Pemilu Tanpa Kehadiran KPU Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top