• Headline News


    Monday, August 27, 2018

    Diberitakan Di Media, Madobaafu Ancam Tak Tanda Tangani Ijazah



    Piru, Kompastimur.com 
    Dolviana D. Madobaafu Kepala Sekolah SD Inpres Kasieh Kecamatan Taniwel Timur Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali membuat ulah dengan mengancam tidak akan menandatangani ijazah akhir milik para siswa-siswi pasca dirinya diberitakan di medsos  terkait uang mahar ijazah akhir.

    Buntut dari pemberitaan sebelumnya terkait adanya pungli mahar sebesar 50 ribu per siswa untuk pengambilan ijazah akhir yang dipatok langsung oleh Kepsek SD Inpres Kasieh Dolvina D. Madobaafu dan kini beliau berulah lagi dengan mengancam orang tua murid.

    Saat rapat orang tua siswa pada hari Sabtu 25 Agustus 2018 kemarin terkait akreditasi sekolah, pada kesempatan itu beliau menyinggung soal pemberitaan atas kebijakan sepihak untuk membebankan orang tua wali siswa dengan uang mahar pengambilan ijazah terakhir sebesar 50 ribu per siswa.

     "Karena atas pemberitaan itu, beliau menyampaikan dengan nada kesal bahwa biarkan orang tua siswa yang melaporkan saya ke media sosial Facebook yang menandatangani ijazah," kata salah satu orang tua yang enggan namanya di publikasikan saat meniru ucapan Dolvina D. Madobaafu Kesalnya Madobaafu, Minggu (26/8).

    " Saya tidak akan menandatanganinya,” Begitu kalimat yang di lontarkan Kepsek tersebut.
    Sumber pun membenarkan pernyataan sikap kepsek tersebut, akan tetapi menurut sumber uang untuk ijazah itu waktu rapat awal sudah di putuskan bersama antara pihak sekolah dengan orang tua siswa bahwa biaya cendramata 100 ribu itu sudah termasuk biaya untuk ijazah.

    “Namun anehnya, tapi kenapa kemudian Kepsek kembali meminta uang mahar pengambilan ijazah akhir sebesar 50 ribu per siswa lagi tanpa ada kesepakatan ulang dengn orang tua siswa," sesalnya.

    Dirinya menyayangkan hal ini, selaku orang tua sangat merasa kesal karena yang diketahui bahwa dana BOS itu untuk pembiayaan keperluan siswa di sekolah.
    Lanjutnya lagi, selaku orang tua tidak mau dibodohi lagi karna sudah paham terkait penggunaan dana BOS tersebut, dengan demikian ini menjadi pelajaran buat semua lembaga pendidikan khusus di daerah  SBB.

    “Apa yang sudah dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah untuk kepentingan pribadinya sendiri sekaligus memperkaya dirinya dengan uang yang dipatok dari siswa tanpa ada kesepakatan bersama pihak komite sekolah dan orang tua murid,” pungkasnya.

    Ia meminta Bupati SBB Moh Yasin Payapo dan Kepala Dinas Pendidikan untuk segerah memanggil yang bersangkutan untuk pertanggungjawabkan ancamannya dengan tidak menandatangi ijazah akhir siswa siswa pada sekolah tersebut.

    " Madobaafu sangat tidak layak menjadi kepala sekolah yang baik dengan sudah mengeluarkan ancaman dengan tidak menandatangi ijazah akhir. Seharusnya pemberitaan tentang dirinya harus diterima dengan kepala dingin bukan sebaliknya mengancam kami orang tua dan mengorbankan anak-anak kami, itu haknya anak kami, dan itu sama saja dengan sudah mengkabiri hak dan masa depan anak-anak yang ingin lanjut sekolah menengah pertama ( SMP),” tegasnya. (KT/MFS)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Diberitakan Di Media, Madobaafu Ancam Tak Tanda Tangani Ijazah Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top