• Headline News


    Tuesday, August 1, 2017

    Wakil Rakyat: Polisi Harus Serius Ungkap Kasus Pembobolan DPRD Bursel

    Namrole, Kompastimur.com
    Pihak Polsek Namrole harus bisa mengungkap motif dan pelaku pembobolan Kantor DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang dilakukan Orang Tak Diikenal (OTK), Minggu (23/7) lalu yang mengakibatkan terjadinya kerugian sebesar Rp. 80 juta.

    Hal itu ditegaskan oleh anggota DPRD Kabupaten Bursel yang juga politisi PAN, Thaib Souwakil kepada wartawan di Namrole kemarin.

    “Kita harap polisi serius mengungkap persoalan ini karena ini terkait dengan uang negara yang harus dipertanggung jawabkan,” kata Thaib.

    Menurut Thaib, jika pihak kepolisian serius, maka tidak sulit dalam mengungkap kasus yang sering terjadi di kantor wakil rakyat itu.

    “Akan sangat naïf jika polisi tak mampu ungkapkan ini, sangat sederhana beta pikir. Cuma tergantung polisi punya kemauan atau tidak. Kemauan polisi ada atau tidak,” ujar mantan Sekretaris DPD PAN Kabupaten Bursel itu.

    Thaib menduga, sering terjadinya kasus pembobolan di DPRD Kabupaten Bursel maupun di sejumlah SKPD lainnya selama ini hanyalah akal-akalan untuk mengelabui proses pertanggung jawaban di SKPD-SKPD tersebut, termasuk di DPRD setempat.

    “Karena bisa saja dong peggunaan pada pos lain, dong pake alasan kasus begini. Jadi bisa saja. Artinyya kalau tidak diungkap, kita sebagai anggota DPRD maupun sebagai masyarakat bisa menduga bahwa inikan hanya mengelebui pertanggung jawaban. Jadi jangan sampai kedepan motif ini dipakai juga oleh SKPD-SKPD yang lain atau KPA-KPA yang lain,” paparnya.

    Apalagi, lanjutnya, jika polisi tak mampu mengungkap pelaku pembobolan ini, maka bisa saja dijadikan sebagai tradisi oleh oknum-oknum yang sama maupun pemain yang baru.

    “Itulah, itukan jadi motif yang permanen kedepan kalau ini tidak segera diungkap to. Karenaa sangat-sangat sederhana kok kalau ada kemauan polisi. Pihak kepolisian untuk mengungkap. Jangan sampai ada indikasi lain to. Kalau ini dibiarkan nanti dia menjadi tradisi karena sudah berulang. Kedepan bisa saja orang pakai dalil-dalil bagini,” pungkasnya.

    Sebagaimana diketahui, telah terjadi kasus pembobolan Kantor DPRD Kabupaten Bursel, Minggu (23/7) oleh OTK. Dimana, dalam aksi pembobolan itu, uang sebanyak Rp. 80 juta maupun mesin CCTV di kantor tersebut dibawa kabur oleh pelaku yang hingga kini belum dapat diungkap oleh pihak kepolisian setempat.

    Namun, anehnya ketika kejadian itu dikonfirmasi kepada Kapolsek Namrole, AKP Amin ternyata Amin malah terkesan tak ingin agar kasus ini tak diketahui wartawan dan balik menanyakan kepada wartawan dari mana wartawan mengetahui informasi itu.

    “Siapa yang ngasih info,” kata Amin balik kepada wartawan ketika ditanyai wartawan soal kronologis dan langkah apa yang sudah dilakukan pihak Mapolsek pasca menerima laporan kejadian itu via pesan singkatnya.

    Karena terkesan ada upaya menutupi kejadian ini, wartawan Siwalima Elvis Lahallo dan wartawan Mimbar Rakyat Marlan Lahallo pun langsung terjun ke TKP pukul 11.30 WIT untuk meliput langsung kejadian itu.

    Sesampainya di TKP, memang didapati bahwa sejumlah anggota polisi dan Bendahara Sekwan Mahyudin Soamole sementara berada di luar ruang kerja Bendahara DPRD.

    Soemole dan anggota Mapolsek Namrole pun sempat bercakap-cakap dengan wartawan merincih sedikit soal kejadian itu.

    Bahkan Soamole pun sempat menunjukkan bagian pintu ruangan Sekwan yang rusak dan ketika akan menunjukkan pintu ruangan Sekretaris Pribadi (Sekpri) Ketua DPRD yang rusak, wartawan tak langsung menuju ke depan ruang kerja bendahara setelah mengetahui bahwa Brangkas yang dalam kondisi rusak masih berada di dalam ruangan itu dengan niat untuk mengambil gambar.

    Tetapi, ketika Marlan Lahallo wartawan Mimbar Rakyat yang turut didampingi Elvis Lahallo mengambil gambar foto dari luar ruangan ketika Kapolsek Namrole AKP Amin dan Kanit Reskrim Aiptu Anthon sementara melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tiba-tiba saja Amin dan Anthon langsung membentak keduanya.

    “Siapa kamu, hapus fotonya,” kata Amin dan Anthon setelah kedua wartawan mengaku bahwa mereka adalah wartawan.

    Parahnya, kendati tak memasang police line di TKP dan wartawan hanya mengambil gambar foto proses olah TKP itu dari luar ruangan kerja Bendahara, teryata Kapolsek Namrole AKP Amin dan Kanit Reskrim Aiptu Anthon yang sebelumnya terkesan menutupi kasus ini masih marah-marah dan menuding bahwa wartawan merusak alat bukti.

    “Siapa yang suruh kalian kesini. Hapus fotonya, Kami sementara olah TKP. Jangan rusak alat bukti,” bentak Amin.

    Ketika wartawan menyahuti bahwa jika wartawan tak boleh masuk, harusnya dipasangkan police line dan seharusnya Amin dan Anthon bisa menegur wartawan secara baik-baik tanpa harus bentak-bentak dan marah-marah. Tetapi, Amin dalam kondisi marah malah berdalih bahwa dirinya sudah memberikan tanda di depan pintu ruangan kerja Bendahara agar tidak boleh ada orang yang masuk kendati wartawan pun saat mengambil gambar itu tidak masuk ke ruangan itu.

    “Saya sudah kasih tanda disitu,” kata Amin. Padahal, ketika diamati oleh wartawan, entah tanda apa yang dimaksudkan oleh Amin karena tidak ada Police Line dan tanda apa-apa disitu, bahkan wartawan Mimbar Rakyat Marlan Lahallo baru masuk ke ruangan itu ketika Kanit Reskrim Aiptu Anthon ngotot untuk wartawan menghapus foto itu.

    Tak hanya wartawan yang dibenatk dan dimarahi oleh keduanya, tetapi Amin pun turut membentak dan marah-marah kepada sejumlah anak buahnya di luar ruangan itu karena membiarkan wartawan mengambil foto.

    “Piket!!! Kenapa kalian biarkan wartawan masuk. Kami sementara olah TKP,” teriak Amin kepada sejumlah anak buahnya. Dimana atas teriakan itu, dua personil polisi pun langsung berjaga-jaga di depan pintu ruang kerja Bendahara itu dan menutup pintu tersebut.

    Dengan kondisi itu, kedua wartawan pun meninggalkan lokasi TKP pada pukul 11.45 WIT dan kembali ke rumah. Tetapi ketika sampai di rumah, Kapolsek malah menelpon wartawan yang tadi dimarahi. Tetapi wartawan tidak meresponinya. Tak hanya Kapolsek, dua anak buahnya pun diarahkan untuk menelpon wartawan, tapi wartawan juga tak meresponinya.

    Anehnya lagi, tak lama kemudian, Kapolsek pun mengirim pesan singkat kepada wartawan Siwalima Elvis Lahallo untuk segera menemuinya di gudang guna memberikan info kepada dirinya terkait kejadian pembobolan kantor wakil rakyat itu.

    “Temui saya di gudang. Saya butuh sedikit info,” katanya.

    Terkait pesan singkat itu, wartawan yang hendak membalas pesan singkat Kapolsek pun langsung didatangi oleh Kanit Intel Polsek Namrole Gustam Mahulette untuk menanyakan dari mana wartawan mengetahui informasi adanya kejadian di DPRD itu.

    Wartawan Siwalima, Elvis Lahallo pun mengakui mendapatkan informasi itu dari status Facebook salah satu kontraktor bernama Haryanto Telessy yang tinggal tak jauh dari TKP dan kemudian wartawan pun langsung mengkonfirmasinya kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) Hadi Longa yang kemudian membenarkan dan menceritakan kronologis kejadian itu.

    Setelah mendengar penjelasan wartawan, sang Kanit Intel pun langsung pamit pergi.

    Tapi, sebelum Kanit Intel pamit pergi tersebut, Kapolsek Namrole AKP Amin pun mengirimkan pesan via WhatsApp yang membenarkan bahwa pihaknya sementara melakukan olah TKP sambil menanyakan kepada wartawan dari mana wartawan mendapatkan informasi itu.

    “Iya. Skarang masih olah TKP. Tapi ngomong-ngomong bos (wartawan-red) dapat info dari siapa,” kata Amin.

    Sementara itu, Sekwan, Hadi Longa yang dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu (23/7) siang membenarkan insiden itu dan berharap polisi bisa mengungkap kasus ini.

    “Iya saya berharap semoga bisa diketahui dan bisa terungkaplah. Sebab ini bukan yang pertama kali,” pungkasnya.

    Sementara itu, Bendahara Setwan Mahyudin Soamole yang ditemui di Kantor DPRD Bursel pun mengakui bahwa akibat insiden itu dana sekitar Rp. 80 juta raih dibawah kabur oleh OTK.

    “Iya sekitar Rp. 80 juta yang dibawa kabur oleh OTK,” kata Soamole kepada wartawan sambil menunjukkan kerusakan yang terjadi pada ruangan Sekwan maupun ruangan kerjanya. (KT-01)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Wakil Rakyat: Polisi Harus Serius Ungkap Kasus Pembobolan DPRD Bursel Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top