Suwakul menjelaskan, korban yang biasa dipanggil Ukun tersebut saat melaut di perairan Kecamatan Pulau Gorom tepat pada Pukul 16:00 WIT masih sempat berpapasan dengan nelayan lainnya, namun sampai pada pukul pada pukul 18:00 belum juga kembali ke daratan alias Rumah.
Pada waktu tersebut, pihak keluarga mulai mencari korban dengan menggunakan kendaraan Longboat untuk mencari korban disekitar tempat dimana para nelayan memancing ikan, namun tidak ditemukan.
"Sore itu masih sempat dilihat oleh nelayan lainnya, namun sampai malam tidak kembali. Sudah dicari ditempat itu namun tidak ada," ucapnya.
Ditambahkan, keesokan harinya masyarakat kembali melakukan pencarian, dengan menyisir lautan sesuai dengan arah angin, namun tetap tidak berhasil menemukan korban.
Hingga pada hari Selasa 25 Mei 2021, kendaraan laut yang digunakan untuk mencari korban hingga ke sebagian perairan Papua, namun juga tidak berhasil menemukan korban.
"Ada yang lari ke arah Papua, namun juga belum ada hasilnya," katanya.
Untuk itu, pihaknya mendesak Pemerintah Daerah SBT, lewat badan penanggulangan bencana daerah (BPBD, agar segera mengambil langka-langka kongkrit untuk ikut mencari korban, karena ini merupakan bagian dari tanggungjawab bersama dalam melihat dan menangani persoalan yang berkaitan dengan bencana yang dialami oleh Masyarakat.
"Kami mendesak BPBD SBT agar segera terlibat lansung dalam pencarian korban," desaknya.
Untuk diketahui, Pemuda tersebut memancing ikan di perairan Kecamatan Pulau Gorom pada lokasi rompong, pada hari Minggu sore, dengan jarak kurang lebih hampir 10 mil dari bibir pantai, Namun sampai malam belum juga kembali.
Pihak keluarga telah melakukan pencarian hingga ke arah Papua, namun tidak membuahkan hasil. Sampai saat ini masih dalam proses pencarian oleh pihak keluarga dengan menyusuri lautan menggunakan Longboat. (FS)
0 komentar:
Post a Comment