• Headline News


    Monday, August 13, 2018

    Politik Identitas, SDA Dan Eksistensi Demokrasi


    Oleh : M. Tahir. Wailissa

    Demokrasi diatas pusaran identitas dan sumber daya alam, setiap momemtum demokrasi sering saja identitas dijadikan katalisator untuk mendulang suara, sementara demokrasi sendiri merupakan pertautan atas kedaulatan rakyat dan negara agar terjadi equal antara keduanya. dalam prakteknya demokrasi merupakan bagian dari perolehan kekuasaan, peralihan mandat, dan perlindungan HAM.

    Namun dlm prosesnya sering seja menarik identitas untuk dijadikan perolehan mandat tersebut, Terkadang identitas sering dibenturkan dengan logika modal sehingga hasil dari demokrasi sering mengancam aspek sosial dikarenakan dominasi modal atas identitas tersebut. paradoxnya lagi demokrasi menghadirkan para bandit baru, dan klientisme yang selalu berlindung dibalik logika identitas. akibatnya melahirkan paradoxnya demokrasi.

    fatalisme demokrasi selalu berbuntut pada bangunan klientisme manakala politik identitas terus menjadi isu yg dekemas para politisi distiap momentum demokrasi.

    Diaspora tentang demokrasi tak pernah lepas dari rantai paradoksal dikarenakan identitas diperdebatkan pada ruang publik sementara identitas merupakan ruang privat dan menjadi keniscayaan bagi setiap manusia, namun faktanya sering dijadikan perdebatan diruang publik sehingga demokrasi melahirkan wajah klientisme. SDA terus dieksploitasi dan dampaknya adalah krisis ekologi.

    Tentu krisis ekologi sangat mengancam kehidupan kita,  pemaslahan-permasalahan yang muncul ialah polusi yang berdampak pada perubahan iklim dan krisis ekologi. Pengaruh yang lain juga ialah kontaminasi pangan akibat rekayasa genetika,  Pencemaran terhadap tanah, serta penggunaan energi yang tidak terbarukan. Kesemuanya ini jika di telisik akar krisis ekologi tergantung cara pandang kita terhadap alam. Sebab jika manusia berusaha menjadi superior dalam konsep antroposentrisme atau humanosentrisme dengan menempatkan dirinya sebagai spesies terkuat (supremasi manusia terhadap alam) maka kita akan sampai dengan memandang alamtau apapun selain manusia tentu menjadi subordinasi dari manusia. 

    Olehnya itu kita sebagai manusia semestinya dapat berbuat adil dengan alam,  dalam perspektif bahwa manusia dan alam adalah patner di Cosmos. (KT-Rls)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Politik Identitas, SDA Dan Eksistensi Demokrasi Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top