• Headline News


    Friday, October 20, 2017

    Trans7 Didemo Karena Dugaan Penghinaan Suku Bati

    Bula, Kompastimur.com
    Sejumlah pemuda dan warga masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, mengadakan aksi demonstrasi terkait Program On The Spot di Trans7 tentang Suku Bati di Kabupaten SBT, dengan tuntan agar pihak Trans7 segera mengklarifikasi program yang ditayangkan karena tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Aksi yang dipimpin oleh Ketua Kalesang Kabupaten SBT Abdul Samad Rumbalifar  tersebut berlansung, Jumat (20/10/2017) di Bula.

    Ketua Kalesang Kabupaten SBT dan sejumlah pemuda peduli masyarakat Suku Bati tersebut, melakukan aksi di halaman depan Kantor Bupati SBT, guna meminta kepada Pemda agar segera menindaklanjuti tayangan penghinaan terhadap Suku Bati yang dikatakan sebagai mahluk yang suka memangsa anak-anak dan sebagai predator.

    Dalam demonstrasi tersebut, para demonstran meminta dengan tegas kepada pihak media Trans7 agar meminta maaf kepada publik terkait dengan tayangan yang menyebutkan, Suku Bati SBT punya kemiripan yang hampir sama dengan mahluk purba jenis komodo, berwajah setengah kera dan bersayap layaknya kelelawar.

    “Sebagai anak negeri yang ada di tanah Seram dan juga bagian dari anak Suku Bati kami inginkan agar hal tersebut harus cepat diklarifikasi kalau tidak akan ada tindakan-tindakan yang tidak kita inginkan. Karena ini juga merupakan bentuk penghinaan terhadap anak adat dan juga Suku Bati. Karena seakan-akan orang menganggap kita orang Seram ini terutama kita orang Seram Timur itu orang-orang yang menakutkan, dan memangsa anak kecil dan sebagai hewan predator. Dan saya meminta kepada Pemda setempat guna menindak lanjuti pemberitaan yang ditayangkan tersebut,” teriak Rumbalifar.

    Rumbalifar mengatakan, apa yang dikatakan para sumber dalam tayangan yang dirangkum Trans7 melalui program On The Spot tersebut sangat keliru. Pasalnya para sumber berpendapat bahwa, sebagian dari Suku Bati ini ada yang sering menampakkan wujud mereka dengan menyerupai suatu sosok, layaknya makhluk purba jenis Dinosaurus. Padahal, Suku Bati sendiri adalah suku lokal yang benar-benar berwujud manusia layaknya manusia pada umumnya di Kabupaten SBT.

    Selain  itu, dirinya juga menambahkan bahwa suku ini mempunyai mata pencaharian, punya aktifitas, punya kehidupan sosial yang menyatu dengan masyarakat lain di wilayah SBT, bahkan mereka pun telah tersebar di seantero Pulau Seram dan Maluku secara luas.

    “Bati itu hanya satu. Yaitu ada di Seram Timur. Mereka sudah berpencar dimana mana, dan kami meminta kepada Pieter Pelupessy atas perkataannya melalui media Trans7, dan juga kami meminta kepada pihak Trans7 untuk mempertanggungjawabkan pemberitaan yang dirilis oleh program On The Spot,” ujarnya tegas.

    Aksi tersebut pula mendapat dukungan penuh dari Ketua Youth Care Maluku, Muhamad Afif Rumbouw yang juga bagian dari Anak Kandung Bati.

    Rumbouw meminta KPI dan Dewan Pers juga harus menyikapi masalah ini, karena masyarakat adat tersebut sudah mulai geram dengan adanya tayangan itu. Menurut mereka tayangan tersebut merupakan satu pembohongan yang fatal kepada publik.

    “Apa yang dimediakan itu, bukan di daerah sana. Dia tidak punya jurnalis investigasi terkait dengan persoalan tersebut. Oleh karena itu, kami meminta pihak-pihak terkait terutama KPI dan Dewan Pers dapat menyikapi hal ini karena juga termasuk pembohongan publik,” katanya.

    Tak hanya di depan Kantor Bupati, mereka pun kemudian melanjutkan aksinya di DPRD setempat dan bahkan mengancam akan melakukan aksi serupa di Jakarta jika tuntutan mereka ini tidak segera digubris. (KT-FS)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Trans7 Didemo Karena Dugaan Penghinaan Suku Bati Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top