• Headline News


    Wednesday, August 9, 2017

    Penutupan Wonderful Sail2 Indonesia di Namrole Mengecewakan Wisatawan

    Namrole, Kompastimur.com
    Gawat, rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole berakhir dengan kesan yang kurang baik dan mengecewakan bagi para wisatawan asing yang menjadi peserta Wonderful Sail2 Indonesia.

    Hal ini dipicuh masalah sepeleh lantaran kurangnya komunikasi baik antara pihak Pemerintah Kabupaten Bursel dan pihak Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Namrole maupun sebaliknya yang terkesan mengandalkan ego sektoral masing-masing.

    Dimana, acara penutupan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di Pelabuhan Namrole, Selasa (8/8) malam turut diwarnai dengan aksi pemadaman listrik yang disengajakan oleh pihak KPLP Namrole diselah-selah pembacaan sambutan Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa oleh Asisten II Setda Kabupaten Bursel Yohanis Lesnussa lantaran pihak KPLP Pelabuhan Namrole tersinggung dengan ulah Asisten II yang melontarkan kemarahan kepada pihak KPLP Pelabuhan Namrole sebelum membacakan sambutan Bupati.

    Kejadian itu bermula ketika, Asisten II yang datang ke Pelabuhan Namrole untuk mengikuti acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia mendapati pintu pagar pelabuhan, khususnya yang biasa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dalam kondisi tertutup dan hanya pintu untuk pejalan kaki yang dibuka.

    Karena ingin masuk dengan mobil dinasnya, maka supir Asisten II pun membunyikan klakson berulang kali dan memang harus menungguu beberapa saat sebelum adanya staf KPLP Pelabuhan Namrole yang datang untuk membukakan pintu.

    Kendati telah dibukakan pintu, ternyata Asisten II tak terima dengan perlakuan itu. Sebab, dirinya adalah pejabat daerah sehingga dirinya pun memprotes hal itu di Kantor KPLP Pelabuhan Namrole.

    Pihak KPLP Pelabuhan Namrole yang diprotes mengenai hal itu mengaku tidak bermaksud untuk melarang aktivitas penutupan Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole di Pelabuhan Namrole, melainkan pihaknya sangat mendukung hal itu.

    Hanya saja, penutupan pintu itu dimaksudkan agar seluruh kendaraan, baik roda empat maupun roda dua bisa diparkirkan diluar area Pelabuhan Namrole sehingga tidak mengganggu jalannya acara.

    Setelah diprotes itu, pihak KPLP Pelabuhan Namrole pun mengirah bahwa masalah itu telah usai. Tetapi ternyata selesai bagi pihak KPLP Namole, tetapi tidak selesai bagi Asisten II.


    Dimana, ketika diberikan kesempatan untuk membaca sambutan Bupati, Asisten II pun langsung melontarkan kemarahannnya bagi pihak KPLP Pelabuhan Namrole atas insiden penutupan pintu pagar sebelumnya.

    “Tolong dengar satu peringatan dan satu perhatian untuk saudara pimpinan Pelabuhan Leksula yang berada di Namrole. Tolong perhatian supaya acara demikian, di malam hari ini tolong di lihat pemerintah daerah itu pintunya di tutup untuk acaranya akan dilaksanakan disini. Ini tolong perhatian, karena Bapak Ibu disini juga punya koordinasi dengan kita di pemerintah daerah. Jadi tolong perhatian untuk pimpinan itu dan turunkan kebawa, jangan terulang lagi. Tolong,” tegasnya Asisten II.

    Mendengar pernyataan Asisten II yang langsung di dengar oleh seluruh wisatawan dan masyarakat Namrole yang memenuhi areal Pelabuhan Namrole, pihak KPLP Pelabuhan Namrole pun tersinggung.

    Sebab, mereka telah mengizinkan dilangsungkan kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia di Pelabuhan Namrole secara bebas dan mereka pun turut mendukung dalam beberapa kepentingan untuk mensukseskan kegiatan dimaksud.

    Tetapi, ternyata mereka yang bukan dibawa pemerintah Kabupaten Bursel pun harus dimarahi oleh Asisten II di depan umum seperti demikian.

    Mereka tak terima, alhasil, ketika Asisten II sedang membacakan sambutan Bupati dan sudah mendekati penghujung sambutan. Tiba-tiba saja pihak KPLP Pelabuhan pun mematikan seluruh aliran listrik di lokasi kegiatan dan hanya menyalakan listrik di Kantor KPLP dan Ruang Tunggu Pelabuhan Namrole pada pukul 20.08 WIT.

    Akhirnya, Asisten II pun harus melanjutkan pembacaan sambutan Bupati itu dalam kegelapan dan hanya dibantu penerangan dari senter yang dinyalakan oleh supirnya hingga penutupan secara resmi rangkaian kegiatan itu oleh dirinya.

    Setelah itu, listrik pun dinyalakan ketika Asisten II turun dari panggung usai memberikan sambutan dan ketika akan berjalan menuju ke tempat duduknya semula yang berdekatan dengan bangunan Ruang Tunggu da Kantor KPLP, Asisten II pun sempat memerintahkan agar Kepala Bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bursel Amin Souwakil untuk melaporkan insiden itu ke Mapolsek Namrole karena dinilai merupakan kesengajaan yang mengganggu rangkaian acara dimaksud.

    Amin terlihat menyahuti perintah Asisten II itu. Sementara Asisten II pun terlihat berjalan menuju tempat duduknya dan listrik pun kembali dimatikan.

    Jika, sebelumnya listrik hanya pada 2 menit, kali ini lebih lama, yakni sejak pukul 20.13 WIT hingga pukul 20.35 WIT.

    Hal ini pun mengundang protes berbagai pihak, bahkan terjadi sedikit konsentrasi masa di depan Kantor KPLP yang memprotes hal itu.

    Sejumlah anggota Satpol PP pun mengecek insiden itu dan melaporkan kepada Asisten II bahwa listrik tersebut memang sengaja dipadamkan. Mendengar itu, anggota Satpol itu pun diperintahkan utuk melaporkan kejadian tak Mapolsek Namrole. “Lapor ke polisi,” kata Asisten II.

    Sementara ketika terjadi perdebatan dimana-mana dalam areal pelabuhan itu terkait perilaku Asisten II maupun pihak KPLP, para wisatawan pun kemudian beranjak pada pukul 20.15 WIT dan pamit masing-masing meninggalkan areal kegiatan tersebut dan kembali ke kapal mereka lantaran saat itu listrik belum menyala dan mereka harus beristirahat karena pada pukul 03.00 WIT Rabu (9/8) pagi, mereka harus bertolak meninggalkan Namrole dan melanjutkan perjalanan mereka.

    Padahal, ada sejumlah acara yang ingin dipertontonkan kepada para wisatawan dengan harapan agar rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia yang setiap tahun menghabiskan annggaran yang cukup fantastis itu bisa memberikan kesan yang baik bagi para wisatawan sehingga di tahun-tahun mendatang mereka akan kembali mengunjungi Kabupaten Bursel dan mempromosikan Kabupaten Bursel ke dunia internasional dari sisi yang positif, utamanya tentang berbagai potensi pariwisata di Bumi Fuka Bipolo ini.

    Namun, nampaknya hal itu sia-sia saja, sebab ketika listrik dinyalakan pada pukul 20.35 WIT dan acara dilanjutkan pada pukul 20.50 WIT dengan menampilkan atraksi tarian, ternyata tak ada satu pun wisatawan peserta Wonderful Sail2 Indonesia yang masih berada di lokasi kegiatan untuk menyaksikan hal itu.

    Bahkan, sejumlah acara lainnya, termasuk pembacaan berbagai juara dan pembagian hadiah berbagai lomba yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Wonderful Sail2 Indonesia pun dibatalkan.

    Ternyata tak hanya para wisatawan yang kecewa dengan kejadian itu, tetapi masyarakat yang hadir di Pelabuhan Namrole itu pun terlihat kecewa.

    Untung saja, kekecewaan masyarakat itu sediki terobati ketika dua MC, yakni Albertho Solissa dan Vensca Matahelumual memandu acara lanjutan dengan menampilkan JP Band dengan vokalis Willy Sopacua dan kawan-kawan yang cukup menghipnotis masyarakat Namrole dengan suguhan sejumlah lagu romantis yang dibawakannya.

    Tak hanya, JP Band, tetapi penampilan DJ Novi Mundo yang tampil lebih dari satu jam pun turut membuat acara penutupan Wonderful Sail2 Indonesia itu terlihat semarak. (KT-01)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Penutupan Wonderful Sail2 Indonesia di Namrole Mengecewakan Wisatawan Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top