• Headline News


    Monday, January 30, 2017

    Deklarasi Menangkan Kotak Kosong Didatangi Ribuan Warga Ureng

    Ambon, Kompastimur.com
    Koalisi Demokrasi Rakyat (Kodrat) Maluku Tengah dan tim Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) Jazirah, Rabu (25/1) melakukan Deklarasi dalam rangka untuk memenangkan 'Kotak Kosong' di Desa Ureng, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

    Deklarasi pemenangan Kotak Kosong tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh politik Jazirah, diantaranya Saadiah Uluputty dan Azis Mahulete, serta sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di Jazirah Leihitu serta ribuan masyarakat yang berada di Negeri Ureng.

    Saadiah Uluputty selaku tokoh masyarakat dan juga tokoh politik asal Jazirah dalam orasi politiknya mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malteng harus melakukan sosialisasi Pemilihan dengan satu peserta pasangan calon yang melawan kotak kosong, bukan malah melarang orang yang melakukan sosialisasi Kotak Kosong.

    "Mari kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk jangangan boikot Pilkada supaya jangan Golput, dan itu juga harus dilakukan oleh KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 15 Februari ini, bukan malah melarang orang untuk melakukan sosialisasi Kotak Kosong. KPU harus melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak Golput dan datang ke TPS untuk memberikan suara pada pilkada," kata Uluputty.

    Srikandi Jazirah itu mangatakan, jika pada Pilkada nanti, masyarakat memberikan dukungan terhadap Kotak Kosong dan kotak kosong menang 50 persen tambah satu suara dari seluruh suarah sah, maka disitulah akan terjadi yang namanya referendum.  Dan itu berarti Pilkada tersebut akan dilanjutkan pada Tahun 2018, dimana masyarakat dengan sukarela akan memilih pemimpin baru, dengan calon-calon yang nantinya akan kembali berkompetisi.

    "Kalau masyarakat memberikan dukungan suara diatas 50 persen suara sah, maka Pilkada akan kembali digelar pada 2018. Kalau ada yang bilang bahwa bahwa jika Kotak Kosong yang menang maka pembangunan dan pemerintahan di Malteng tidak akan berjalan, maka itu adalah pembohongan publik. Karena jika Kotak Kosong menang pada pilkada nanti dan kemudian dilanjutkan pada 2018, maka pada saat itu pula akan ada Karataker yang akan menjalankan pemerintahan di Malteng yang didatangkan lansung dari Pemerintah Provinsi melalui Gubernur Maluku untuk melanjutkan pemerintahan dan pembangunan di Malteng," tegasnya.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Azis Mahulette yang juga adalah tokoh masyarakat Jazirah juga menegaskan, jika ingin mewujudkan pemekaran wilayah Jazirah, maka jalan satu-satunya adalah memilih pemimpin baru di Malteng. Dan untuk memperoleh pemimpin baru di Malteng, maka mulai saat ini masyarakat Jazirah harus ikut memenangkan Kotak Kosong pada Pilkada nanti, agar pesta demokrasi di Malteng dilanjutkan di Tahun 2018. Kalau dilanjutkan pada 2018, maka kita juga akan bebas memilih pemimpin baru yang bakal maju pada Pilkada mendatang dengan melihat pada visi dan misi.

    "Saya teringat pada 24 September 2014 silam, dimana saya selaku Ketua DPRD, dan pada saat saya menyerahkan jabatan Ketua DPRD Malteng kepada saudara kita Ibrahim Ruhunussa, disitu DPRD telah melahirkan dua rekomendasi dalam menuju sebuah perubahan pemekaran, yakni Rekomendasi pemekaran Kabupaten Seram Utara Raya dan Kabupaten Jazirah meskipun Jazirah saat ini baru tiga kecamatan. Jazirah membutuhkan keputusan politik, maka ditindak lanjuti oleh DPRD Maluku melalui srikandi asal Jazirah Ibu Saadiah Uluputty dan Gubernur Maluku Said Assagaff kemudian melahirkan rekomendasi bersama untuk menuju pemekaran menjadi sebuah DOB, namun naasnya, kepala daerah kita yang tidak menghendaki pemekaran di Malteng. Oleh sebab itu, jika dua wilayah tersebut ingin untuk dimekarkan, maka harus ada pemimpin baru yang berpihak pada kepentingan kesejahteraan masyarakat," tandas Mahulette.

    Dia menjelaskan, keberadaan Kobar karena beberapa waktu lalu Consorsium Pemekaran Jazirah datang di DPRD bersama Bupati Malteng saat itu untuk menyerahkan usulan pemekaran Dusun jadi Desa administrasi yang kemudian akan dijadikan sebuah kecamatan baru dengan nama Kecamatan Semenanjung Tanjung Sial. Namun yang terjadi, kebijakan pemerintahan Malteng belum berpihak pada keinginan masyarakat menuju kesejahteraan dengan memekarkan Dusun jadi Desa dan melahirkan kecamatan baru untuk melahirkan sebuah pemekaran kabupaten Jazirah.

    "Untuk itu, sekali lagi saya sampaikan, jika kita ingin Jazirah mekar, maka harus memilih Kotak Kosong atau tidak setuju terhadap Calon yang ada, sehingga kita bisa bebas memilih pemimpin baru di Malteng pada 2018 selain calon tunggal yang ada saat ini. Masyarakat jazirah saat ini dicap oleh tetangga kita bahwa hanya dengan Rp.50 ribu, maka kemenangan akan berpihak kepada mereka. Ingat bahwa Rp.50 ribu itu tidak menjamin kesejahteraan masyarakat lima tahun mendatang. Jadi kita harus merubah paradigma berfikir orang-orang yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (KT-SH)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Deklarasi Menangkan Kotak Kosong Didatangi Ribuan Warga Ureng Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top