• Headline News


    Tuesday, December 13, 2016

    Pendidikan Tak Bermutu dan Pungli Marajalela di Kab.Buru Selatan


    Catatan untuk pemerintah Kab.Buru Selatan dan Kepala Sekolah SMK NEGERI LUMOY.

    Oleh : Kamarudin Souwakil
    Alumni SMK NEGERI LUMOY_Sedang Belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta



    #We are one for focational high school
    Sempat terlintas dan sempat tidak menyangka ketika mendengar cerita Alumni SMK NEGERI LUMOY katakan saja Rahmat Souwakil bahwa dia baru saja diteror oleh bapak Kepsek SMK NEGERI LUMOY karena catatan dia di kompas timur beberapa hari yang lalu sehingga kepsek melakukan tindakan dengan cara mengancam dan membawa masalah ini dengan melibatkan orang tua dari Rahmat Souwakil yang tidak tahu menahu mengenai masalah tersebut.

    Negara kita adalah negara demokratis jadi siapapun punya hak untuk mengnyuarakan kebenaran didepan publik.
    Bagi saya apa yang dilakukan oleh Kepsek SMK NEGERI LUMOY itu tidak profesional karena tindakan bapak kepsek melalui ancaman bukan melahirkan sebuah solusi malah mendatangkan bumerang bagi kepsek sendiri.
    Dan tanpa sadar apa yang dilakukan oleh Kepsek SMK NEGERI LUMOY secara tidak sadar saya anggap tidak profesional kenapa demikian apa yang dilakukan oleh bapak Kepsek tidak beretika sebagai seorang pemimpin.
    Seharusnya bapak Kepala Sekolah SMK NEGERI LUMOY yang menjabat dari tahun 2012-2016 bersyukur atas kritikan alumni yang bagi saya membangun bukan menjatuhkan dan kritikan itu bisa dijadikan sebagai evaluasi buat bapak Kepala Sekolah SMK NEGERI LUMOY serta dewan guru untuk kedepannya lebih baik lagi dalam memimpin maupun menjalankan fungsinya sebagai mana mestinya. Karena saya sebagai alumni SMK NEGERI LUMOY pun melihat pendidikan di Lumoy gagal total. Guru yang tidak ber kompeten yang bukan bidangnya diberikan kebebasan untuk mengajar bidang yang bukan bagronnya sehingga membuat para siswa/i pun bingung dan malas belajar dan tidak memahami apa yang di ajarkan tanpa sadar pembodohan secara tersistematis.

    Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dan selalu benar,dan murid bukan kerbau.(Soe Hok Gie)

    Dan tak lebih saya juga mengkritisi persoalan pembangunan yang ada di smk negeri lumoy yang letaknya di Kec.Ambalau,Desa Lumoy SMK NEGERI LUMOY perlu ditindak lanjuti oleh pemerintah di Kab.Buru Selatan maupun lembaga terkait untuk membentuk satgas guna menangani permasalahan yang ada di smk negeri lumoy baik dana maupun segi bangunan. karena pembangunan yang bagi saya sudah melebihi kapasitas. Siswa /i smk negeri lumoy bukan semakin bertambah malah semakin berkurang apalah gunanya jika bangunan begitu banyak tidak dipakai sampai dengan sendirinya rusak kelalaian pemerintah Kab.Buru Selatan yang berakibat pada pemborosan. Jika dana yang diturunkan untuk pembangunan atau penambahan ruang kelas itu digunakan untuk mendatangkan guru atau tenaga penagajar itu malah berdampak positif karena SMK NEGERI LUMOY kekurangan tenaga pengajar. Teringat beberapa minggu yang lalu membuka dan membaca di suara bursel mengenai statment wakil bupati buru selatan yang menyatakan pemerintahan Kab.Buru Selatan berupaya untuk memberantas PUNGLI namun bagi saya itu cuman teori semata tanpa implementasi yaitu onani karena bagi saya banyak pejabat di Kab.Buru Selatan yang korupsi dan saya selalu berusaha mencari data yang lengkap untuk melaporkan pejabat yang terlibat korupsi ke lembaga terkait namun disisi lain tidak ada kebijakan dari pemerintah untuk menangani problem tersebut yang tanpa sadar menggerogoti masyarakat akhirnya masyarakat di Kab. Buru Selatan semakin menderita sangat disayangkan.
    Kabupaten yang baru berumur jagung mempunyai banyak pegawai yang korupsi yang dibiarkan berlalu lalang di Kab.Buru Selatan.karena menurut saya penyelewengan anggaran yang digunakan untuk pembangunan sekolah khusunya di SMK NEGERI LUMOY tidak sesuai dengan aggaran yang turunkan oleh pemerintah bahkan proyek pembangunan ruang kelas yang dibangun dari Tahun 2012 – 2016 pun belum selesai. Yang menjadi pertanyaan yang selalu menghantui dan terlintas dipikiran saya adalah dimanakah anggaran yang diberikan oleh pemerintah yang seharusnya digunakan untuk pembangunan sekolah? Tapi anehnya malah diselewengkan. Saat lebaran kemarin saya datang dan mengunjungi smk negeri lumoy dan pada saat itu mereka sedang mengadakan masa orientasi siswa baru saya menyisihkan beberapa menit untuk melihat situasi yang terjadi di smk negeri lumoy.saya melihat bukan semakin maju malah semakin memburuk ketika dipimpin oleh Muhammad Saleh Souwakil.,S.,Sos selaku kepala sekolah smk negeri lumoy.kenapa demikian kepsek tidak pernah menjalankan tugas dan fungsinya secara benar karena semenjak masa persekolahan bahkan dari tahun 2012 ketika saya dibangku smk bapak kepsek lebih mementingkan liburan dan menghabiskan waktu diluar dari pada mengabdi di desa lumoy sebagai kepala sekolah smk negeri lumoy.
    Harapan saya catatan ini bisa sampai ke telinga kepala sekolah dan pemerintah Kab.Buru Selatan.demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kab.Buru Selatan (*)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pendidikan Tak Bermutu dan Pungli Marajalela di Kab.Buru Selatan Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top