• Headline News


    Friday, March 16, 2018

    Menempa Calon Pemimpin Muda Kehutanan Di Jantung Hutan Tersisa Indonesia



    Manokwari, Kompastimur.com 
    Puluhan mahasiswa kehutanan Indonesia yang tergabung dalam pengurus Sylva, Jumat 15 Maret 2018, mulai mengikuti rangkaian kegiatan latihan kepemimpinan Sylva Indonesia, di jantung hutan tersisa Indonesia tepatnya di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

    Para mahasiswa yang datang dari berbagai universitas di Indonesia ini akan mengikuti pelatihan dengan tema “Menggalang Rimbawan Muda untuk Memproteksi Hutan Tersisa di Indonesia” tersebut selama 4 hari atau hingga 20 Maret 2018.

    Dalam pelatihan tersebut, para peserta akan diberikan pengetahuan-pengetahun di bidang kehutanan, pengetahuan kepemimpinan dan materi tambahan untuk menyiapkan mereka menjadi duta kehutanan ketika mereka kembali ke daerah masing-masing.

    Adapun beberapa materi yang disiapkan pengurus Sylva Universitas Papua (Unipa) Manokwari seperti peran mahasiswa kehutanan dalam melindungi dan memanfaatkan hutan Indonesia, mengetahui kondisi terkini kehutanan Indonesia termasuk komitmen dunia internasional dalam menjaga dan melindungi hutan Indonesia untuk kestabilan iklim dunia.

    Panitia dalam pembukaan pelatihan di hotel Mansinam Beach Manokwari menyatakan, peserta yang bergabung dalam pelatihan ini berasal dari 21 Pengurus Cabang (PC) Sylva yang merupakan wakil dari Indonesia bagian barat hingga bagin timur.

    Mereka adalah pengurus Sylva Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Haluoleo, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Pertanian Bogor, Universitas Labuha, Universitas Unsulbar, Universitas Hasanuddin Makassar, Muhammadiyah Makassar, Universitas Bengkulu, PC Muhammadiyah Malang, Simalungun, Universitas Tadulako, Universitas Pattimura, Universitas Khairun Ternate, Universitas Halmahera, Universitas Cenderawasih dan Universitas Negeri Papua (Unipa).

    Panitia menyatakan sebagian besar materi dalam pelatihan tersebut akan dipusatkan di kampus merah Fakultas Kehutanan di Kelurahan Amban yang berdekatan dengan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja. “Para peserta akan mengikuti latihan di dalam ruangan di luar ruangan,” kata Ketua Panitia Willy Baransano.

    Kepala Pusat DIklat Kementarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tri Joko Mulyono dalam pembukaan pelatihan menyatakan mahasiswa kehutanan harus menjadi calon pemimpin muda yang sensitif dengan perubahan-perubahan di sektor kehutanan.

    Ia juga menyatakan dalam pertemuan-pertemuan internasional Indonesia diharapkan menjaga kawasan hutannya yang merupakan warisan tapak dunia yang berperan penting sebagai paru-paru dunia.

    “Isu global seperti perubahan iklim, pengikisan lapisan ozon, degradasi lahan, pencemaran air dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah tantangan kekinian yang suka tidak suka harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di masa masa mendatang,” ungkap Joko.

    Ia juga menekankan bahwa inti persoalan penyelenggaraan pembangunan ekonomi telah mengerucut pada satu titik persoalan, tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara aktivitas pembangunan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam dengan kelestarian hutan Indonesia.

    “Untuk itulah di dalam penyelenggaraan pembangunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan dan pemerataan harus tetap senantiasa patuh pada norma bahwa aktivitas pembangunan tidak boleh merusak dan menurunkan daya dukung lingkungan hidup dan lingkungan ekosistem,” tekannya.

    Dalam persoalan yang besar tersebut, ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak untuk ikut menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkannya secara arif.

    Joko mengatakan mahasiswa merupakan salah satu ujung tombak terjaganya kualitas lingkungan dan mewujudkan hutan yang lestari. “Melalui kesempatan ini juga, saya berpesan kepada seluruh peserta latihan kepemimpinan Sylva Indonesia, agar bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini agar kelak dapat menjadi pemimpin yang bijak, menjadi generasi yang kreatif dan menyadari pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan selalu menjaga alam Indonesia dari kerusakan.”

    Rektor Universitas Papua Dr. Jakob Manusawai menambahkan, dibawah kepemimpinan mantan gubernur Abraham Atururi, Papua Barat didorong menjadi provinsi konservasi. “Ini merupakan komitmen yang luar biasa menurut akademisi,” ujarnya. Berangkat dari itu ia mendorong keberadaan hutan Papua yang merupakan hutan tersisa di Indonesia untuk dipertahankan. (KT-ARA)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Menempa Calon Pemimpin Muda Kehutanan Di Jantung Hutan Tersisa Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top