• Headline News


    Monday, December 18, 2017

    Menjelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan Gelar Rakor Sikapi Ketersediaan Bapok



    Manokwari, Kompastimur.com
    Ketersediaan sembilan bahan pokok (Bapok) harus dikendalikan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Harapan kita agar terwujud kestabilan harga pangan dan kebutuhan pokok tersedia dengan baik dan aman. Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani pada saat memimpin Rapat kordinasi pangan menjelang Natal  dan Tahun Baru 2018 di Kantor Gubernur Papua, Manokwari (18/12).

    “Untuk itu, perlu terus lakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan harga pangan, serta hambatan distribusi dan jumlah stok pangan,” Ujar Wagub Muhamad Lakotani.

    Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Distribusi BKP Kementerian Pertanian Liek Irianti menerangkan secara umum ketersediaan komoditas pangan pokok/ strategis nasional seperti Beras, Jagung, Minyak Goreng, Bawang Merah, Cabai (Besar dan Rawit), Daging dan Telur Ayam Ras surplus sehingga aman, namun terdapat 2 komoditas yang ketersediaan produksinya masih defisit, yaitu Kedelai dan Daging Sapi, sehingga dipenuhi dari Impor. 

    Ketersediaan produksi Gula Pasir defisit, namun masih bisa dipenuhi dari carry over produksi bulan sebelumnya (surplus) sehingga selama HBKN Natal-Tahun Baru diprediksi aman. 

    "Kekurangan daging sapi sudah diantisipasi dengan penyediaan daging sapi/kerbau sekitar 70,66 ribu ton, terdiri dari sapi siap potong lokal 173,99 ribu ekor setara 29,60 ribu ton, sapi siap potong eks-impor 55,29 ribu ekor setara 11,0 ribu ton, stok daging sapi di 57 gudang importir 11,25 ribu ton, stok daging kerbau di Bulog 18,81 ribu ton," Ungkap Irianti. 

    Ditambahkan, dengan total kebutuhan bulan Desember sekitar 50,5 ribu ton, maka masih terdapat surplus sekitar 20,18 ribu ton.

    Ketua Satgas Pangan Papua Barat, Fredrik Tuasela menegaskan bahwa untuk menjaga ketersediaan pangan, masyarakat diharap untuk tidak menimbun bahan pangan. 

    "Penindakan akan dilakukan bagi pelaku usaha pangan yang melakukan penyelewengan, ini adalah langkah terakhir yang akan kami lakukan," lanjut Fredrik.

    Kata Frederik kedepan pihaknya akan mengecek Standar Operasional (SOP)  Bongkar muat di Pelabuhan pihaknya akan berkordinasi dengan pihak Pelindo Manokwari. 

    Sementara Kepala Pelindo Manokwari Hamsin mengatakan menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 ini sudah empat Kol (Kapal) melakukan bongkar muat di Pelabuhan jadi untuk ketersediaan Bapok menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru sekiranya aman.

    " Proses pembongkaran sudah di lakukan tinggal di distribusikan ke Gudang dan Toko, hal itu menjadi tanggung jawab Distributor, " Kata Hamsin

    Meski demikian dia mengatakan yang menjadi kendala dalam proses bongkar muat selama ini karena sebagian besar para distributor tidak memiliki Gudang penyimpan hal ini membuat barang melalui jalur kapal selalu tertumpuk di Pelabuhan. 

    " Saya menghimbau kepada para pengusaha agar jangan sampai barangnya tertumpuk di pelabuhan, kita beri waktu tiga hari rens waktu sebab kontener di pelabuhan untuk tempat singgah bukan tempat menumpuk ," Jelasnya. 

    Berdasarkan data Bulog, bahwa stok 8 komoditas BULOG yang dikelola, aman, masyarakat tidak perlu khawatir. Khusus untuk komoditas beras BULOG bahkan sudah memiliki stok sebesar 1,1 juta ton, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, setidaknya untuk sekitar 5 bulan kedepan.

    Adapun stok Bulog untuk komoditas lainnya yaitu: gula pasir 413,34 ribu ton; jagung 29,35 ribu ton; daging sapi 18 ton; daging kerbau 17,77 ribu ton; bawang merah 30 ton; bawang putih 293 ton; dan minyak goreng 1,18 juta liter.

    Berdasarkan pantauan Kementerian Pertanian kondisi harga pangan di Papua Barat sepanjang tahun 2017 sangat stabil antara lain jagung, kedelai, bawang merah, cabai merah keriting, daging sapi murni, dan gula pasir. 

    Beberapa harga komoditas pangan tahun 2017 bahkan cenderung turun dibanding tahun 2016, misalnya bawang merah turun 1,95%, daging ayam ras 7,72%, terigu 3,98%, gula pasir 7,75%, bahkan telur ayam turun sekitar 15,4%.

    Hal tersebut menunjukkan tingkat stabilitas pasokan dan harga pangan di Papua Barat terjaga dengan baik.


    Turut hadir dalam rakor pangan ini perwakilan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, wakil dari BULOG, Satgas Pangan, Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, Pelindo, para Kepala Dinas baik provinsi maupun kabupaten di Papua Barat, serta pemangku kepentingan terkait. (KT-ARA) 

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Menjelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan Gelar Rakor Sikapi Ketersediaan Bapok Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top