Pria Menghukum Istri dengan Bacokan Kritis di Bogor karena Gunakan Rumah sebagai Sarang Open BO

Berita86 Dilihat

Peristiwa Pembacokan oleh Suami Terhadap Istri di Sukaraja, Bogor

Pada Kamis, 9 Januari 2025, warga Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dihebohkan dengan peristiwa pembacokan yang dilakukan oleh seorang pria terhadap istrinya. Insiden tragis ini terjadi di Kampung Jengkol, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, sekitar pukul 17.00 WIB.

Pelaku Ditangkap oleh Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor

Pelaku berinisial SN (37) berhasil ditangkap oleh Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bogor di wilayah Kota. Motif dari kejadian ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Motif Pelaku dalam Melakukan Pembacokan

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, mengungkapkan bahwa motif pelaku (SN) melakukan pembacokan terhadap istrinya karena kesal terhadap larangan yang diberikan oleh korban. SN marah karena istrinya, NS (25), melarang rumah mereka dijadikan tempat transit pelanggan Michat atau open booking order (BO).

Polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap motif pelaku yang sampai pada akhirnya mengakibatkan tindakan tragis ini.

Pertengkaran dan Kejadian Tragis

Sebelum peristiwa pembacokan terjadi, terjadi pertengkaran hebat antara SN dan NS di rumah mereka. Saat pertengkaran berlangsung, rumah dalam keadaan tertutup sehingga NS akhirnya meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Para tetangga korban memberikan pertolongan dengan membawa NS yang telah terluka parah ke rumah sakit. NS mengalami luka sayatan di wajah dan tangan akibat serangan senjata tajam yang dilakukan oleh suaminya.

Nasib Anak-anak Pasangan Tersebut

Pasangan suami istri SN dan NS memiliki dua anak yang masih berusia dua dan empat tahun. Nasib kedua anak ini menjadi perhatian publik setelah kejadian tragis ini terjadi.

Penutup

Peristiwa pembacokan di Sukaraja, Bogor, merupakan bukti dari kekerasan dalam rumah tangga yang harus segera ditangani secara serius. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik secara damai harus terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.

Sumber: Wartakota.tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *