Polda Jateng Hanya Meminta Klarifikasi dari Band Sukatani, Bukan Intimidasi

Berita213 Dilihat

Band Sukatani: Kontroversi Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dan Respons Polda Jawa Tengah

Band Sukatani menjadi sorotan publik setelah lagu mereka berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’ viral di media sosial. Lagu ini mengandung lirik yang menyinggung terkait pembayaran kepada oknum polisi untuk segala urusan. Kontroversi ini pun membuat Polda Jawa Tengah turut angkat bicara.

Klarifikasi dari Polda Jawa Tengah

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menjelaskan bahwa pihaknya sempat melakukan klarifikasi kepada Band Sukatani terkait lagu tersebut. Dalam klarifikasi tersebut, Polri menghargai kebebasan berekspresi dan berpendapat melalui kesenian.

Artanto menegaskan bahwa Polri tidak anti kritik, namun justru menghargai setiap kritikan yang disampaikan. Kritik, baik itu melalui seni maupun media lainnya, dianggap sebagai masukan untuk perbaikan.

Respons atas Permintaan Maaf dari Band Sukatani

Meskipun Band Sukatani telah mengunggah permintaan maaf terbuka kepada Polri terkait lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Artanto membantah telah melakukan intervensi terhadap band tersebut. Polri tidak meminta mereka untuk membuat video permintaan maaf.

Pihak kepolisian juga menyatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan apabila Band Sukatani akan menyanyikan lagu kontroversial tersebut di masa mendatang. Polri menghargai ekspresi dan kritik yang membangun kepada institusi kepolisian.

Kritik yang Memperkuat Hubungan dengan Polri

Artanto menegaskan bahwa setiap kritikan yang disampaikan kepada Polri, termasuk lewat karya seni, dianggap sebagai bentuk cinta terhadap institusi kepolisian. Kritik yang bersifat membangun dan konstruktif akan menjadi teman baik bagi Polri dalam upaya perbaikan.

Band Sukatani sendiri juga mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Bapak Kapolri serta institusi Polri atas kontroversi yang timbul akibat lagu mereka. Mereka berharap agar permintaan maaf mereka dapat diterima dengan baik oleh pihak kepolisian.

READ  Prakiraan Hujan Ringan di Jakarta Menjelang Akhir Februari

Kesimpulan

Kontroversi yang muncul akibat lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dari Band Sukatani menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Pentingnya menghargai kebebasan berekspresi namun tetap menjaga batas-batas etika dan norma yang berlaku.

Polri sebagai institusi negara juga perlu menerima setiap kritikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan. Kritik yang konstruktif dapat memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat serta membantu meningkatkan kinerja pihak kepolisian ke depannya.

Semoga melalui kontroversi ini, semua pihak dapat belajar untuk lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapat dan kritik, serta menjaga hubungan yang sehat antara institusi kepolisian dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *