Krisis Pangan Jepang-Malaysia: Kondisi RI Dibongkar oleh Menteri Pertanian

Ide Investasi152 Dilihat

Krisis Pangan Global: Indonesia Siap Bertindak

Mentan Amran Sulaiman Ungkap Krisis Pangan di Negara Tetangga

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap bahwa telah terjadi krisis pangan di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang. Harga beras di tiga negara tersebut mengalami lonjakan yang sangat signifikan.

Krisis Pangan di Jepang

Amran menyebut kebijakan terbaru Pemerintah Jepang yang melepaskan 210.000 ton beras dari cadangan darurat satu juta ton akibat lonjakan harga ekstrem. Harga beras di negara itu naik hingga 82% dalam setahun akibat gelombang panas ekstrem yang merusak produksi dan distribusi.

Kelangkaan Beras di Malaysia

Di Malaysia, kelangkaan beras lokal memicu kepanikan di masyarakat. Pasokan yang menipis menyebabkan lonjakan harga. Warga memprotes dan menuntut tindakan pemerintah untuk mengatasi krisis ini serta mengurangi ketergantungan pada beras impor.

Status Darurat Pangan di Filipina

Filipina telah menetapkan status darurat ketahanan pangan setelah inflasi beras mencapai 24,4%, angka tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Amran menekankan pentingnya untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Tantangan Global dalam Ketahanan Pangan

Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan bahwa lebih dari 864 juta orang di dunia mengalami kerawanan pangan parah pada 2024, dengan Asia dan Afrika sebagai wilayah terdampak utama. Perubahan iklim, konflik, dan ketidakstabilan ekonomi menjadi pemicu utama krisis pangan.

READ  Jejak Syafruddin, Menteri PANRB Era Jokowi yang Berakhir

Kondisi Pangan di Indonesia

Amran menjelaskan bahwa harga beras di Indonesia stabil di kisaran Rp 13.000-Rp 14.000/kg, lebih rendah dibandingkan puncak harga pada tahun sebelumnya. Namun, Indonesia harus tetap waspada dan memperkuat cadangan beras nasional untuk menghadapi kemungkinan lonjakan harga di masa depan.

Langkah-langkah Indonesia Menghadapi Krisis Pangan

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani dengan harga pembelian pemerintah yang layak. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras serta memperkuat stok nasional.

Sinergi antara Pemerintah dan Petani

Pemerintah terus mendorong sinergi dengan kementerian lain dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar dan minim kebocoran. Swasembada beras bukan hanya target, melainkan keharusan bagi kemandirian bangsa.

Kesimpulan

Dengan krisis pangan global yang semakin mengintensif, Indonesia harus siap bertindak dan memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. Menjaga stabilitas harga beras, mempercepat swasembada beras, dan mengurangi ketergantungan pada impor adalah langkah-langkah penting yang harus diambil untuk menghadapi tantangan masa depan.

(acd/acd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *