Dari Limbah Bambu ke Patung Bebek: Kisah Sukses Penetrasi Pasar Jerman

Ide Investasi250 Dilihat

Novi Ekawati: Mengubah Limbah Bambu Menjadi Patung Bebek Berkualitas Ekspor

Di tengah kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan keberlanjutan lingkungan, perajin asal Surakarta, Novi Ekawati, memiliki ide brilian untuk mengubah limbah dari akar bambu yang dianggap tidak berguna menjadi patung bebek berkualitas ekspor. Usaha ini dimulainya sejak tahun 2013 di bawah bendera Imanuella Craft yang berlokasi di Klaten dan Surakarta.

Novi menceritakan bahwa ide awal usaha ini muncul ketika ia melihat kerajinan patung bebek dengan warna natural dan polos di Facebook temannya. Dengan mencari referensi di internet, Novi mulai berkreasi membuat patung bebek dengan berbagai motif yang dapat menarik perhatian pembeli luar negeri, sehingga dapat menembus pasar mancanegara.

“Setelah melihat jualan teman saya di Facebook, saya berpikir bahwa kerajinan patung bebek ini dapat dikembangkan dengan sentuhan motif-motif khas Indonesia yang dapat menarik perhatian,” kenang Novi.

Kreativitas dalam Mengubah Limbah Menjadi Seni

Novi tidak hanya sekedar memahat dan mengukir patung bebek, namun juga melukisnya dengan beragam motif yang lucu dan cantik. Kreativitas Novi ini awalnya diminati oleh pembeli pasar lokal untuk dijadikan home decor rumah. Namun, Novi tidak berhenti di situ.

Ia kemudian mencoba untuk mencari tahu pasar ekspor dengan aktif memanfaatkan berbagai program pemerintah, salah satunya adalah mengikuti Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang diselenggarakan LPEI pada 2017 lalu. Melalui program ini, Novi mendapatkan berbagai benefit seperti kesempatan untuk mengikuti pameran Trade Expo Indonesia, salah satu pameran dagang berskala internasional terbesar di Indonesia.

Dari ajang ini, Novi berhasil menjajaki produknya dan memperluas jaringan internasional. Ia juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk mendapatkan buyers luar negeri. Novi selalu menyiapkan sampel terlebih dahulu sebelum pembeli melakukan pemesanan, sehingga pembeli bisa melihat dan memastikan bahwa patung bebek kerajinan yang diinginkan sesuai dengan permintaan mereka.

READ  Penjualan Sepeda Motor Listrik Lesu, Pengusaha Meminta Jaminan Insentif Tambahan

Ekspansi ke Pasar Global

Berbagai koleksi dan sampel kerajinan patung bebek karya Novi dapat dilihat di akun Instagram @imanuellacraft. Banyak pembeli luar negeri tertarik dengan patung bebek bambu ini karena mereka melihat keunggulan seperti lukisan yang detail dan permukaan yang halus.

Patung bebek buatan Novi telah diekspor ke berbagai negara seperti Inggris, Jerman, Denmark, hingga Brunei Darussalam secara satuan untuk oleh-oleh. Baru-baru ini, Novi bahkan berhasil mengekspor satu kontainer boneka bebek ke Jerman dengan nilai ekspor mencapai US$ 53,3 ribu.

Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat

Kehadiran Imanuella Craft tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Novi sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Mulai dari masyarakat yang mengumpulkan akar bambu hingga para perajin yang ada di sekitar lokasi usaha Imanuella Craft, semuanya turut merasakan dampak positif dari usaha Novi.

“Imanuella Craft makin bisa jadi berkat bagi banyak orang, termasuk para perajin yang sudah menggantungkan hidupnya bersama Imanuella Craft. Pesanan terus mengalir dari berbagai sumber,” tambah Novi.

Peran LPEI dalam Kesuksesan Novi Ekawati

Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, Maria Sidabutar, mengatakan bahwa keberhasilan Novi Ekawati merupakan tujuan yang ingin dibangun LPEI dalam rangka mendorong pelaku UKM menembus pasar global, sekaligus memaksimalkan kontribusi UKM dalam menciptakan manfaat yang luas bagi kesejahteraan, pembukaan lapangan kerja, dan memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional.

Maria menjelaskan bahwa pelaku usaha berorientasi ekspor dapat mengikuti program CPNE yang diselenggarakan oleh LPEI. Program ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang seluk beluk ekspor termasuk dokumen ekspor, korespondensi ekspor, serta tata cara menghitung harga ekspor.

“Dukungan yang diberikan LPEI tidak hanya bertujuan memberikan manfaat bagi pelaku UKM saja, namun juga ingin menciptakan multiplier effect dari kontribusi UKM yang dibina sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Maria.

READ  Dari Keraguan hingga Kenyataan: Kisah Pramono-Rano dan Yunarto Wijaya di Jakarta

Dengan semangat dan kreativitas Novi Ekawati dalam mengubah limbah bambu menjadi patung bebek berkualitas ekspor, ia telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin. Melalui kisah suksesnya, Novi memberikan inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan berani melakukan langkah ekspansi ke pasar global.

(ily/hns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *