Menteri BUMN Erick Thohir: Tidak Ada Pengurangan Karyawan Imbas Pemotongan Anggaran
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada pengurangan karyawan di Kementerian BUMN sebagai akibat dari pemotongan anggaran. Menurut Erick, pagu anggaran Kementerian BUMN telah dipangkas sebesar Rp 115,6 miliar dari total pagu awal tahun 2025 yang sebesar Rp 277,5 miliar. Saat ini, sisa anggaran yang tersedia adalah Rp 161,9 miliar.
Perlindungan Terhadap Pegawai dan Fasilitas
Menanggapi arahan Komisi VI, Erick menjelaskan bahwa belum ada pengurangan pegawai di Kementerian BUMN. Bahkan, posisi office boy dan satpam juga tetap dijaga dengan anggaran yang ada. Erick juga menegaskan bahwa fasilitas kepegawaian di Kementerian BUMN, seperti klinik dan penitipan anak, tidak akan dikurangi.
“Kita proteksi fasilitas kepegawaian karena kita tahu, ranking Kementerian BUMN masih kelas 2. Jadi, kita tidak bisa meningkatkan tunjangan kinerja dan lain-lainnya. Oleh karena itu, kita harus memastikan fasilitas kepegawaian tetap terjaga,” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Upaya Efisiensi di Kementerian BUMN
Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN melakukan berbagai upaya efisiensi, antara lain dengan mengurangi fasilitas pimpinan sebesar Rp 7 miliar. Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi pengadaan suvenir dari UMKM untuk tamu dari luar negeri dengan mencari yang lebih terjangkau.
Selain itu, perjalanan dinas dan rapat secara langsung juga dikurangi. Meskipun ada pengurangan anggaran, Erick optimis bahwa program-program yang telah direncanakan tetap dapat berjalan dengan baik.
Usulan Peningkatan Anggaran
Dengan anggaran efektif yang tersedia sebesar Rp 161,9 miliar, Erick mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar anggaran Kementerian BUMN tahun 2025 dapat ditingkatkan menjadi Rp 215 miliar. Usulan ini telah dipertimbangkan dengan memperhitungkan pemotongan anggaran perjalanan dinas sebesar 54% dan pengawasan biaya BUMN sebesar 50%.
Erick juga menjelaskan bahwa fasilitas IT dipangkas sebesar 41%, pengurangan penggunaan Alat Tulis Kantor (ATK) hingga 90%, dan pemangkasan fasilitas pimpinan sebesar 70%. Selain itu, ada penyesuaian kendaraan dinas hingga 66%, pemotongan kegiatan rapat dan seremonial sebesar 43%, serta efisiensi pemakaian gedung mencapai 39%.
Optimisme dan Harapan Erick Thohir
Erick menambahkan bahwa meskipun terdapat berbagai pengurangan dan pemangkasan anggaran, dia tetap optimis bahwa program-program yang telah direncanakan dapat tetap berjalan dengan baik. Usulan peningkatan anggaran kepada Kementerian Keuangan diharapkan dapat memastikan kelancaran operasional Kementerian BUMN ke depan.
Dengan demikian, langkah-langkah efisiensi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN diharapkan dapat memastikan kelangsungan dan efektivitas kerja instansi tersebut. Semua upaya ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Kementerian BUMN tetap beroperasi secara optimal meskipun menghadapi berbagai keterbatasan anggaran.