PT Sanken Indonesia Akan Menutup Pabriknya: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Pabrik PT Sanken Indonesia akan menutup operasionalnya pada bulan Juni mendatang, namun sebenarnya pabrik ini bukanlah produsen elektronik rumah tangga seperti yang banyak orang kira. Produk yang dihasilkan oleh PT Sanken Indonesia adalah switch mode power supply, yang digunakan dalam sektor otomotif dan elektronik. Berbeda dengan PT Sanken Argadwija yang merupakan produsen alat elektronik rumah tangga seperti lemari es, mesin cuci, televisi, dan produk rumah tangga lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta. Menurutnya, PT Sanken Indonesia tidak memiliki afiliasi dengan PT Sanken Argadwija dan produk yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut berbeda.
Meskipun PT Sanken Indonesia akan menutup pabriknya, perusahaan ini masih memproduksi dengan utilitas sekitar 10% untuk memasok kebutuhan komponen otomotif bagi konsumen Indonesia hingga Juni 2025. Rencana penutupan ini merupakan permintaan dari perusahaan induk, Sanken Electric, yang berbasis di Jepang.
Sejak mengumumkan rencana penutupan pabrik, PT Sanken Indonesia telah membeberkan desain produk existing mereka kepada perusahaan lain dengan tujuan agar produk serupa dapat tetap diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Total investasi yang telah dilakukan oleh PT Sanken Indonesia sejak didirikan pada tahun 1997 di kawasan industri MM 2100 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai Rp49 miliar yang merupakan penanaman modal asing (PMA).
Meskipun penutupan pabrik ini akan berdampak pada sekitar 457 tenaga kerja yang bekerja di PT Sanken Indonesia, perusahaan telah bernegosiasi dengan karyawan untuk penyelesaian pesangon dan hak lainnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Selain itu, PT Sanken Indonesia juga berupaya memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pekerjanya yang berminat dan sedang menjalin komunikasi dengan perusahaan PMA Jepang lainnya untuk menyerap tenaga kerja Sanken Indonesia.
Alasan penutupan pabrik PT Sanken Indonesia adalah karena tidak adanya dukungan pemutakhiran desain dan teknologi dari perusahaan induk di Jepang akibat penjualan divisi terkait. Selain itu, perusahaan juga mengalami kerugian dan tidak mampu bersaing untuk menyesuaikan dengan produk-produk baru. Meskipun penghentian operasional produksi ini bukan karena iklim usaha di Indonesia, namun lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan operasional mereka.
Di sisi lain, PT Sanken Argadwija, yang merupakan produsen alat elektronik rumah tangga, menegaskan bahwa pabrik yang ditutup bukan bagian dari PT Sanken Argadwija. Perusahaan ini bahkan berencana untuk melakukan perluasan pabrik ke area Cirebon, Jawa Barat untuk memenuhi permintaan konsumen yang makin membesar.
Dengan penutupan pabrik PT Sanken Indonesia, hal ini menjadi pelajaran bagi perusahaan lain untuk terus mengembangkan dan berinovasi agar dapat bertahan dalam persaingan global. Meskipun terjadi penutupan pabrik, diharapkan para tenaga kerja yang terdampak dapat segera mendapatkan peluang kerja baru dan perusahaan lain dapat terus berkembang untuk mendukung perekonomian Indonesia.