Mendag RI dan Malaysia Membahas Kerja Sama Dagang, Inilah Hasilnya

Ide Investasi34 Dilihat

Pertemuan Menteri Perdagangan Indonesia dan Malaysia

Pada Minggu, 26 Januari 2024, Menteri Perdagangan Budi Susanto melakukan pertemuan bilateral yang penting dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Putrajaya, Malaysia. Pertemuan ini membahas berbagai hal terkait hubungan dagang kedua negara.

Peran Komite Gabungan Bidang Perdagangan dan Investasi

Indonesia dan Malaysia sama-sama menganggap penting peran Komite Gabungan Bidang Perdagangan dan Investasi (Joint Trade and Investment Committee/JTIC) Indonesia-Malaysia dalam meningkatkan hubungan dagang mereka. Menteri Budi menyatakan bahwa komite gabungan ini menjadi salah satu instrumen untuk mengeksplorasi peluang dagang dan investasi antara kedua negara. Indonesia bahkan siap menjadi tuan rumah pertemuan JTIC ke-4 pada tahun 2025.

Upaya Meningkatkan Perdagangan

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Budi dan Menteri Zafrul juga membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia. Kedua negara berkomitmen untuk mempererat kolaborasi guna mengatasi hambatan-hambatan perdagangan yang mungkin muncul dalam perdagangan komoditas ekspor keduanya.

Kerjasama ASEAN

Menteri Zafrul juga mengundang Menteri Budi untuk menghadiri Pertemuan Retreat Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM Retreat) yang akan diadakan pada bulan Februari di Johor, Malaysia. Indonesia memberikan dukungan terhadap Priority Economic Deliverables (PED) Malaysia selama menjabat sebagai ketua ASEAN pada tahun 2025.

Pertemuan dengan Pejabat Malaysia

Esok harinya, Menteri Budi dijadwalkan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Yang di-Pertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Ini menunjukkan hubungan yang baik antara kedua negara.

Data Perdagangan Indonesia dan Malaysia

Pada periode Januari-November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 21,1 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar US$ 10,9 miliar dan impor Indonesia dari Malaysia sebesar US$ 10,1 miliar. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 800 ribu terhadap Malaysia.

Pada tahun sebelumnya, Malaysia menjadi tujuan ekspor ke-6 dan sumber impor ke-5 bagi Indonesia. Total perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 23,2 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar US$ 12,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar US$ 10,8 miliar. Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 1,7 miliar terhadap Malaysia. Pertumbuhan nilai perdagangan antara kedua negara dalam lima tahun terakhir (2019-2023) mencapai 13,8%.

Komoditas Ekspor dan Impor Utama

Pada tahun 2023, komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia ke Malaysia meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati maupun hewani, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Di sisi lain, komoditas impor nonmigas utama Indonesia dari Malaysia meliputi reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis; plastik; mesin dan perlengkapan elektronik; bahan kimia organik; serta besi dan baja.

Dengan hubungan dagang yang semakin erat antara Indonesia dan Malaysia, diharapkan kerjasama kedua negara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *