Arsin Bin Asip, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, telah menjadi sorotan dalam kasus pagar laut Tangerang. Meskipun kasus ini masih jalan di tempat, tindakan konkret hanya sebatas pembongkaran. Namun, siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab atas masalah ini masih belum jelas.
Ketika Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid berkunjung ke kawasan pagar laut, Arsin berani berdebat. Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai keberadaan Arsin yang tiba-tiba menghilang.
Warga di Desa Kohod juga mengaku tidak melihat Arsin di lapangan maupun di kantor desa. Kompas.com bahkan mencoba menyambangi kediaman Arsin di Jalan Kalibaru, Desa Kohod, namun tidak berhasil menemukannya.
Rumah Arsin terletak di pinggir Jalan Kalibaru, dengan posisi di bawah jalan sehingga membutuhkan jalan tersendiri untuk masuk ke pekarangan rumahnya. Rumah ini terlihat mencolok karena berukuran lebih besar dan berlantai dua. Lantai atasnya hampir sejajar dengan jalan raya yang berukuran lebih kecil.
Halaman rumah Arsin dilengkapi dengan kanopi untuk menutupi gang umum karena ada rumah-rumah lain di sepanjang gang tersebut. Di samping rumah, terdapat garasi yang menyatu dengan bangunan utama. Garasi ini memiliki luas sekitar 6×6 meter persegi dan terdapat mobil merek Honda Civic Vtec berwarna putih dengan nomor polisi B 412 SIN. Pelat nomor mobil ini terbaca “ARSIN”, yang menunjukkan bahwa mobil tersebut milik Arsin.
Selain itu, dalam kasus pagar laut Tangerang, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami. Seperti tindakan konkret yang harus segera dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini, siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas permasalahan ini, dan bagaimana cara mengatasi konflik yang terjadi.
Dalam upaya mencari solusi atas kasus ini, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat di sekitar pagar laut Tangerang perlu turut serta dalam memberikan informasi dan dukungan untuk menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah yang lebih tegas dalam menangani kasus ini. Peran aparat hukum dan instansi terkait juga sangat dibutuhkan untuk memastikan penegakan hukum yang adil dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, diharapkan kasus pagar laut Tangerang dapat segera mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Semua pihak harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.