Protes Buruh Terkait Kelangkaan Gas LPG 3 kg di Sunter Agung
KSPI dan Partai Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa
Pada Rabu, 5 Februari 2025, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian ESDM. Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan larangan pengecer jual LPG 3 kg yang dianggap menyebabkan kelangkaan gas di masyarakat, terutama di Sunter Agung.
Penilaian Said Iqbal Terhadap Kebijakan Kementerian ESDM
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menilai kebijakan larangan pengecer jual LPG 3 kg tidak berpihak kepada rakyat. Kebijakan ini membuat masyarakat kecil, termasuk buruh dan pedagang kaki lima, semakin terhimpit karena ketergantungan mereka pada gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.
Tiga Tuntutan dalam Aksi Unjuk Rasa
Dalam aksi unjuk rasa di Kementerian ESDM, Said mengajukan tiga tuntutan. Pertama, ketersediaan Gas LPG 3 kg untuk rakyat harus terjamin dan tidak boleh langka. Kedua, pemerintah harus mengembalikan sistem penjualan Gas LPG 3 kg ke tingkat eceran/warung seperti kondisi sebelumnya. Dan terakhir, Menteri ESDM harus dipecat karena kebijakan yang menyusahkan rakyat kecil.
Persiapan Aksi di DPR RI
Selain melakukan aksi di Kementerian ESDM, Said juga berencana untuk melakukan unjuk rasa di DPR RI. Dalam aksi tersebut, diharapkan akan ada ribuan buruh yang turut berpartisipasi.
Aksi Besar-besaran di DPR RI
Jika dalam 2×24 jam gas LPG 3 kg tetap langka dan rakyat terus kesulitan, puluhan ribu buruh siap turun ke jalan pada 6 Februari 2025 untuk menggelar aksi besar-besaran di DPR RI. Tujuan dari aksi ini adalah untuk menyuarakan kepentingan rakyat kecil dan menuntut perubahan kebijakan yang menguntungkan mereka.
Kesimpulan
Protes buruh terkait kelangkaan gas LPG 3 kg di Sunter Agung menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh KSPI dan Partai Buruh menunjukkan keseriusan mereka dalam menuntut perubahan yang dianggap penting bagi kesejahteraan rakyat kecil. Semoga aksi tersebut dapat memberikan dampak positif dan menghasilkan solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.