Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan: Apakah Perlu?
Perbincangan Hangat Seputar Libur Sekolah
Belakangan ini, wacana meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa usulan tersebut masih dalam tahap kajian dan belum ada keputusan final.
Tanggapan Menko Pemberdayaan Masyarakat
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menanggapi wacana tersebut dengan tidak sepakat. Ia berpendapat bahwa libur selama satu bulan tidak diperlukan karena konsep pelaksanaannya pun belum jelas. Menurutnya, menjalankan ibadah puasa tidak menghentikan semua kegiatan sehari-hari.
Penyelenggaraan Libur Ramadan di Indonesia
Libur sebulan pada masa Ramadan bagi sekolah dan kampus pernah diterapkan di Indonesia pada masa kolonial Belanda dan Orde Lama. Selama libur sebulan, sekolah bisa memberlakukan pesantren kilat. Namun, pada era Orde Baru libur tersebut ditiadakan, lalu berlaku lagi pada era Presiden Gus Dur, dan kemudian ditiadakan lagi hingga kini.
Janji Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno
Pada Pilpres 2019, capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berjanji akan menerapkan libur sebulan selama Ramadan bila menang.
Menjaga Kebiasaan Sehari-hari
Cak Imin juga menekankan pentingnya menjaga kebiasaan sehari-hari selama bulan puasa. Ia berpendapat bahwa tidak perlu ada kegiatan yang dibedakan selama menjalankan ibadah puasa. Menurutnya, yang tidak mampu berpuasa tidak masalah asalkan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, wacana libur sekolah selama Ramadan memang menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Sementara beberapa pihak mendukung hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan suci, ada juga yang tidak setuju dengan alasan-alasan tertentu. Penting untuk terus mengkaji dampak dan manfaat dari kebijakan ini agar dapat memberikan keputusan yang tepat untuk kepentingan semua pihak.
Sumber Berita
Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di Wartakotalive.com.