Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi dan Sepatu Bersejarahnya
Latihan Baris Berbaris Menuju Pelantikan
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, tengah mempersiapkan diri untuk pelantikan di Istana Kepresidenan. Sebelum acara tersebut, Dedi Mulyadi ikut dalam latihan baris berbaris di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Sepatu Bersejarah Patah
Saat latihan baris berbaris, terjadi insiden yang tidak terduga. Sepatu bersejarah milik Dedi Mulyadi mengalami kerusakan parah. Sepatu hitam itu patah pada bagian alas kakinya, meskipun telah memiliki sejarah yang panjang.
Kenangan Sepatu Saat Menjabat Sebagai Wakil Bupati
Sepatu tersebut telah menemani Dedi Mulyadi sejak menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada periode 2003-2008. Meskipun sudah pernah dijahit oleh tukang sol, sepatu tersebut tetap patah saat latihan baris berbaris.
Menjaga Kenang-Kenangan
Menurut Dedi Mulyadi, sepatu bersejarah tersebut tidak boleh dibuang karena memiliki nilai kenangan yang tinggi. Meskipun rusak, sepatu tersebut tetap disimpan dengan baik dan dirawat. Dedi Mulyadi berpendapat bahwa barang-barang lama sebaiknya tidak dibuang begitu saja, karena suatu saat barang tersebut bisa bermanfaat kembali.
Dinas Perhubungan Ingatkan Kendaraan di Sekitar Monas
Dalam konteks yang berbeda, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengingatkan tentang parkir kendaraan di sekitar Monas saat acara gladi bersih dan pelantikan kepala daerah. Kendaraan yang parkir di ruas jalan tersebut akan diderek.
Kesimpulan
Dalam kisah sepatu bersejarah Dedi Mulyadi, kita belajar tentang pentingnya menjaga kenangan dan nilai sejarah dari barang-barang lama. Sepatu yang patah tersebut menjadi simbol dari ketekunan dan pengabdian Dedi Mulyadi dalam menjalani karir politiknya. Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk menghargai dan merawat barang-barang bersejarah yang kita miliki.