Vihara Amurva Bhumi: Tempat Ibadah Tertua di Jakarta
Vihara Amurva Bhumi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, merupakan salah satu tempat ibadah umat Buddha tertua di Jakarta. Dibangun sejak tahun 1688, usia vihara ini kini telah mencapai 337 tahun. Ketua Paguyuban Vihara Amurva Bhumi, Rudi, menjelaskan bahwa Amurva Bhumi adalah dewa yang melambangkan kemakmuran dan kesuburan bagi para pedagang dalam bahasa Hok Ciang (bahasa Dewa) Kongco Hok Tek Ceng Sin.
Sejarah Vihara Amurva Bhumi
Pada abad ke-17, kawasan Jatinegara dipimpin oleh seorang demang bernama Cornelis Senen atau Cornelis Mester. Sebelum dikenal sebagai Jatinegara, wilayah ini diperintah oleh pemerintahan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis Mester. Meski tidak memiliki catatan spesifik terkait berdirinya vihara, pada tahun 1938 pengurus vihara merayakan hari jadi ke-250 tahun. Sejak itu, usia bangunan vihara mulai tercatat.
Renovasi dan Ciri Khas Vihara
Vihara Amurva Bhumi telah mengalami beberapa kali renovasi demi kenyamanan umat beribadah. Selama proses renovasi, pengurus vihara tetap memperhatikan ciri khas dan budaya Tionghoa. Di atap, pilar-pilar, dan sisi lain vihara, terdapat lambang naga yang merupakan simbol kekuatan, kebijaksanaan, keberuntungan, kemakmuran, dan pelindung alam dalam budaya Tionghoa.
Artikel ini merupakan pengantar yang singkat namun informatif mengenai sejarah dan keunikan Vihara Amurva Bhumi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang vihara ini, Anda dapat mengunjungi langsung lokasinya atau mencari informasi lebih lanjut melalui sumber-sumber terpercaya.