Prilly Latuconsina, Pemain Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Ingin Menguasai Bahasa Isyarat
Prilly Latuconsina, aktris muda yang dikenal lewat peran-perannya di berbagai film dan sinetron Indonesia, ternyata memiliki keinginan yang mulia. Dia ingin menguasai bahasa isyarat agar proses komunikasinya tidak terhalang oleh batasan. Keputusan Prilly untuk mempelajari bahasa isyarat ini tentu saja patut diapresiasi karena akan membantu memperluas jangkauan komunikasinya dengan berbagai kalangan, termasuk mereka yang mengalami gangguan pendengaran.
Alasan Prilly Latuconsina Menguasai Bahasa Isyarat
Prilly Latuconsina mengaku bahwa dia terinspirasi oleh keinginan untuk bisa berkomunikasi dengan semua orang, tanpa terkecuali. Dengan menguasai bahasa isyarat, Prilly bisa lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan pendengaran. Hal ini juga akan membantu Prilly dalam berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan yang dia lakukan.
Proses Pembelajaran Bahasa Isyarat
Untuk menguasai bahasa isyarat, Prilly Latuconsina melakukan berbagai langkah pembelajaran. Dia mulai belajar dari dasar-dasar bahasa isyarat, seperti huruf-huruf dasar dan kalimat-kalimat sederhana. Prilly juga aktif mengikuti kursus bahasa isyarat dan berlatih dengan teman-teman yang juga menguasai bahasa isyarat. Dengan tekun dan konsisten, Prilly yakin bahwa dia akan bisa menguasai bahasa isyarat dengan baik.
Manfaat Menguasai Bahasa Isyarat
Menguasai bahasa isyarat membawa banyak manfaat bagi Prilly Latuconsina. Selain bisa berkomunikasi dengan lebih luas, Prilly juga menjadi lebih peka terhadap kondisi dan kebutuhan orang-orang dengan keterbatasan pendengaran. Dengan menguasai bahasa isyarat, Prilly juga bisa memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya inklusi bagi orang-orang dengan disabilitas.
Komitmen Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina tidak hanya sekadar belajar bahasa isyarat untuk kepentingan pribadi. Dia juga berkomitmen untuk terus mengamalkan pengetahuannya dalam kegiatan sehari-hari. Prilly berencana untuk aktif menghadiri acara-acara yang melibatkan orang-orang dengan keterbatasan pendengaran, dan membantu mereka dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dengan demikian, Prilly berharap bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang seringkali terpinggirkan karena keterbatasan yang mereka miliki.
Kesimpulan
Dengan keputusannya untuk menguasai bahasa isyarat, Prilly Latuconsina menunjukkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama. Langkah ini juga menunjukkan bahwa Prilly tidak hanya fokus pada karir aktingnya, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial yang ada di sekitarnya. Semoga keputusan Prilly untuk belajar bahasa isyarat bisa menginspirasi banyak orang lain untuk juga peduli terhadap mereka yang membutuhkan dukungan dan perhatian ekstra dalam kehidupan sehari-hari.