Panen Budidaya Lobster di Pantai Tembeles, Bali: Langkah Maju dalam Pengembangan Budidaya Lobster di Indonesia
Panen perdana lobster di lokasi pembudidayaan Pantai Tembeles Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, yang diselenggarakan oleh PT. Gajaya Aquaculture International bersama PT. Ratuworld Aquaculture International dan PT. Mutagreen Aquaculture International merupakan sebuah tonggak sejarah dalam perkembangan budidaya lobster di Indonesia. Direktur Ikan Air Laut di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tinggal Hermawan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan apresiasinya terhadap langkah tersebut.
Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong berkembangnya budidaya lobster di dalam negeri. Panen perdana ini dilakukan oleh pihak swasta yang berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan Permen KP No. 7 Tahun 2024 tentang budidaya lobster. Tinggal Hermawan meyakini bahwa ini merupakan langkah maju yang penting bagi pengembangan budidaya lobster nasional.
Fasilitas yang disediakan perusahaan JV Indonesia-Vietnam budidaya di Jembrana, Bali, sangat memadai. Di darat, tersedia kolam-kolam khusus untuk nursery dan pendederan, sementara di laut terdapat system longline keramba tenggelam yang digunakan untuk membesarkan lobster. Teknik budidaya lobster di Jembrana diharapkan dapat menginspirasi pembudidaya lain di seluruh Indonesia untuk mendorong transformasi teknik budidaya lobster di Tanah Air.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, juga menilai bahwa dengan adanya budidaya lobster berskala industri di wilayahnya, terjadi transfer pengetahuan dan teknologi yang signifikan. Hal ini telah membuat sejumlah nelayan tradisional bertransformasi menjadi nelayan budidaya. Keberadaan budidaya lobster berskala industri di Jembrana juga menambah nilai ekonomi masyarakat pesisir, terutama para nelayan, yang dapat memperoleh pendapatan tambahan dengan memperoleh kerang maupun ikan-ikan kecil sebagai pakan.
Penanggung jawab budidaya lobster di Jembrana, Bali, sekaligus akademisi dari Universitas Lampung, Yudha Trinoegraha Adiputra, melaporkan bahwa panen oleh tiga perusahaan menghasilkan 11.000 ekor lobster dengan total berat sekitar 2,2 ton. Panen dilakukan dalam dua tahap, pertama pada 27 Januari 2025 dan kedua pada awal Maret 2025. Perkembangan budidaya di Jembrana telah menemukan wadah yang terbaik untuk membesarkan lobster dari tahap benih bening dengan memodifikasi kerangkeng L, menggunakan jaring tambahan yang disebut L/BL (kerangkeng L untuk Baby Lobster).
Untuk pakan, budidaya lobster di Jembrana, Bali, menggunakan pakan yang bervariasi antara lain pakan mandiri, kerang hijau, ikan segar, dan kerang air tawar. Uji coba pakan pada lobster telah dilakukan di nursery bulan Desember 2024. Hal ini berkat adanya pabrik tepung ikan, tepung rajungan, dan minyak ikan di Jembrana, yang memungkinkan produksi pakan mandiri untuk lobster.
Juru Bicara PT Gajaya Aquaculture International, Taufik Effendi, menjelaskan bahwa panen perdana merupakan bukti keseriusan dari perusahaan Vietnam untuk berinvestasi dan mengembangkan budidaya lobster berskala industri di Indonesia. Dalam rentang waktu tujuh bulan, perusahaan tersebut banyak belajar dan mencontoh etos kerja pembudidaya lobster Vietnam.
Selain itu, dalam panen tersebut juga dilakukan pelepasliaran lobster sebanyak dua persen dari hasil panen, sesuai dengan Permen KP No.7 tahun 2024. Pelepasliaran ini bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem lobster di alam bebas. Dengan potensi lobster yang besar di Indonesia, investasi dari Vietnam serta dukungan dari pemerintah, PT. Gajaya Aquaculture International akan melakukan ekspansi bisnis ke beberapa titik perairan seperti wilayah pesisir Bali Barat dan wilayah perairan timur Indonesia.
Dalam rencana pengembangan tersebut, akan terus dilakukan transfer pengetahuan, semangat serta etos kerja dari para ahli dari Vietnam. Mereka berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekonomi biru, di mana optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, budidaya lobster di Jembrana, Bali, menjadi contoh sukses bagi pengembangan industri budidaya lobster di Indonesia. Semoga keberhasilan ini dapat terus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat pesisir dan para nelayan di seluruh Indonesia.