Indonesia: Langkah Pertama Menuju OECD di ASEAN

Ide Investasi59 Dilihat

Menteri Airlangga Hartarto Memperkuat Hubungan dengan Negara Anggota OECD di Paris

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sedang dalam rangkaian kunjungan kerja di Paris, Prancis. Dalam kunjungannya tersebut, beliau bertemu dengan beberapa Duta Besar dan Perwakilan Negara-negara The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Dukungan Negara-negara Sahabat untuk Aksesi Indonesia di OECD

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Duta Besar Australia, Duta Besar Jepang, serta Wakil Duta Besar Jerman, Belanda, dan Polandia. Para Duta Besar tersebut merupakan perwakilan dari negara-negara sahabat yang telah memberikan atau berjanji memberikan komitmen dukungan bagi percepatan proses aksesi Indonesia di OECD.

Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara sahabat terhadap upaya Indonesia untuk bergabung di OECD. Mulai dari dibukanya diskusi aksesi pada Februari 2024 hingga tahapan asesmen mandiri yang saat ini sedang berjalan.

Bangga Menjadi Negara Pertama di ASEAN yang Aksesi OECD

"Indonesia bangga menjadi negara pertama di ASEAN yang menjadi negara aksesi OECD," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis pada Rabu (5/3/2025). Menurut beliau, langkah Indonesia untuk bergabung ke dalam OECD memotivasi negara ASEAN lainnya, seperti Thailand yang menyusul di bulan Juni 2024.

Prioritas Pemerintah Indonesia saat ini adalah meningkatkan daya saing, produktivitas, dan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mencapai target pertumbuhan 8% secara bertahap.

Mendukung Cita-cita Besar Indonesia Emas 2045

Bergabungnya Indonesia di OECD akan mendukung cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Proses transisi dan transformasi struktural dapat memperluas akses pasar, permodalan, keterampilan, dan teknologi. Transformasi segala bidang ini diperlukan karena Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 6%-8% dalam 20 tahun ke depan, agar dapat keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah.

READ  22 Ribu Produk UMKM Indonesia Meluncur ke Pasar Filipina

Pemerintah Indonesia menargetkan akan menyelesaikan proses aksesi OECD dalam jangka waktu tiga sampai empat tahun ke depan. Untuk menjaga momentum dan sinergi program Pemerintah, aksesi Indonesia di OECD telah dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Target Indonesia: Initial Memorandum Sebelum Juni 2025

Target Indonesia adalah menyampaikan draf Initial Memorandum sebelum Juni 2025 ini, agar siap menandai langkah Peta Jalan Aksesi pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri di bulan Juni 2025. Indonesia akan mempercepat penyelarasan seluruh substansi instrumen OECD.

Untuk mendukung tahap-tahap aksesi tersebut, Sekretariat Tim Nasional OECD telah mengidentifikasi kebutuhan dukungan kapasitas pada beberapa area penting, proses implementasi yang komprehensif, dan potensi penguatan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Peluang Kolaborasi dan Dukungan dengan Negara-negara OECD

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga membuka peluang kolaborasi dan dukungan dengan para negara-negara OECD untuk berpartisipasi dalam proses aksesi Indonesia. Area utama yang diperlukan Indonesia adalah peningkatan awareness dan kapasitas dalam bentuk Seminar atau Workshop, pendampingan teknis, penyediaan Tim Ahli di Kementerian/ Lembaga, dan dukungan dalam penempatan Perwakilan Indonesia di Sekretariat OECD.

Melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia semakin mendekatkan diri untuk menjadi anggota OECD dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian global. Dukungan dari negara-negara sahabat dan kerja keras pemerintah Indonesia akan memastikan Indonesia mampu bersaing dan berkembang di tingkat internasional.

Selamat untuk Indonesia atas langkah besar ini, semoga semakin banyak pencapaian gemilang yang akan diukir di masa depan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *