Penembakan oleh APMM di Perairan Malaysia: Pelajaran Penting bagi Indonesia dan Malaysia
Oleh: Miftahul Munir
Baru-baru ini, lima Warga Negara Indonesia menjadi korban penembakan oleh Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu Selangor, Malaysia. Tragisnya, salah satu WNI bernama Basri dari Rokan Hulu, Riau, tewas dalam insiden tersebut.
Reaksi Menteri Koordinator Muhaimin Iskandar
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, memberikan tanggapannya terkait peristiwa tersebut. Menurutnya, kejadian ini harus dijadikan pelajaran penting bagi Indonesia dan Malaysia. Muhaimin menegaskan pentingnya kerjasama yang baik antara kedua negara untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia
Muhaimin juga menyoroti kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara. Kepala negara yang duduk bersama bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan berbagai masalah yang muncul.
Panggilan untuk Mengusut Tuntas
Gus Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, juga meminta pihak kepolisian Malaysia untuk mengusut tuntas tindakan yang dilakukan di luar batas. Ia berharap agar insiden tragis ini tidak terulang dan menekankan pentingnya penanganan yang profesional dari kedua belah pihak.
Perhatian Khusus kepada Keluarga Korban
Muhaimin Iskandar juga menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban penembakan. Hal ini sebagai bentuk dukungan moral dan bantuan dalam menghadapi tragedi yang menimpa mereka.
Kesimpulan
Dengan adanya insiden penembakan oleh APMM di perairan Malaysia, penting bagi Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan kerjasama dalam hal penegakan hukum maritim. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan dan memastikan keamanan serta perlindungan bagi Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri.