Meski begitu, Kepala SD 1 Kristen Hunut, A. Pattimukay kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (15/11/2022) mengatakan, dengan kondisi itu pihaknya bisa melahirkan siswa-siswi berprestasi.
Lanjutnya, jika berbicara mengenai biaya operasional sekolah (Bos) untuk penggunaannya dari pihak yayasan mempercayakan 50% di gunakan untuk pembayaran guru honorer, maka jelas bahwa dana yang harus di pakai untuk pembiayaan keperluan sekolah sangat terbatas tetapi ada upaya dan usaha untuk mengatasinya dalam mendanai semua kebutuhan yang ada pada dunia pendidikan di SD 1 Kristen Hunut demi meningkatkan prestasi anak didik.
"Terbukti dari prestasi satu orang siswa yang bernama Junet Pattikawa yang berhasil lolos berdasarkan seleksi yang di lakukan baik dari YPPK sendiri maupun YPPK pusat untuk Maluku dan Maluku Utara dalam olimpiade Riset ke Singapore," katanya.
Menurut Pattimukay, sebenarnya 2 riset yang lolos berdasarkan hasil seleksi YPPK Pusat untuk Maluku dan Maluku Utara bagi sekolah - sekolah yang bernaung di bawah naungan yayasan YPPK ini, dari SD 1 Kristen Hunut mempunyai 2 riset dari 6 orang siswa yang lolos sebagai juara 3 dan 2 orang siswa lagi lolos sebagai juara favorit untuk tingkat Nasional.
"Jadi di wakili oleh Junet Pattikawa yang akan berangkat pada tanggal 20 November 2022 untuk breaving di surabaya, dari Surabaya di lanjutkan keberangkatan ke Singapore untuk pertandingan," terangnya.
"Pertandingan olimpiade Riset di Singapore berlangsung selama dua hari terhitung di mulai dari tanggal 23 November 2022 dan berakhir pada tanggal 24 November 2022." tutup Pattimukay. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment