• Headline News


    Thursday, November 17, 2022

    DPRD Mulai Soalkan Jabatan Ketua KONI Buru


    Namlea, Kompastimur.com

    DPRD Buru melalui anggotanya, Iksan Tinggapy mulai masalahkan Ketua KONI Kabupaten Buru yang dijabat Djalaludin Salampessy.


    Tidak hanya Iksan Tinggapy, rekannya Maser Salasiwa dari PPP, turut memasalahkan posisi Djalaludin sebagai Ketua KONI gara-gara lebih mementingkan pelepasan kontingen POPMAL dari pada agenda rapat lintas komisi di DPRD.


    "Dia  pemain bola, atau ikut kegiatan olahraga yang lain? pengurus salah satu cabang olahraga?, kan tidak, sehingga tidak dapat  hadiri rapat," ungkit Maser.


    Salah satu vokalis PPP ini berujar, kalau Marwah lembaga sudah sering dipertaruhkan akibat DPRD Buru terlalu lunak dengan penjabat bupati dan pihak eksekutif.


    Dalam pembahasan APBDP misalnya, Maser termasuk yang paling ngotot agar dibahas sesuai mekanisme aturan hukum yang berlaku dan juga sesuai tatib DPRD Buru.


    Sedikit-sedikit coffe break, membahas anggaran diawali pertemuan informal.


    Akhirnya terjadi, penolakan evaluasi di kantor gubernur karena APBDP telat dibahas di DPRD Buru.


    Kata Maser, coffe break baik dengan penjabat bupati, Djalaludin Salampessy, Sekda Ilyas Hamid, maupun TAPD dari pihak eksekutif, hanya pertemuan omong kosong.


    Karena itu mulai hari ini dan di ruang rapat pimpinan di gedung lantai dua, sesuai saran teman-teman dewan, maka sudahilah  pertemuan omong kosong tersebut.


    Semua pertemuan baik dengan pejabat, Sekda, maupun yang lainnya harus melalui meja rapat resmi. 


    Maser dengan nada lantang meminta eksekutif agar segera datang membawa KUA PPAS APBD Murni TA 2023, supaya segera dibahas karena waktu sudah sangat mepet.


    Tidak perlu lagi coffe break dengan eksekutif.


    "Hal begini mereka pura-pura gila. Kalau mereka pura-pura gila, apa kita pura-pura tuli?," tanyakan Maser.


    Ia mengingatkan, agar tidak berulang kasus APBDP di APBD Murni Tahun 2023. DPRD akan semakin tegas dalam rangka fungsi pengawasan, fungsi anggaran dan juga fungsi legislasi.


    Lanjut Maser, selama ini DPRD sudah sangat menghargai mereka di kubu eksekutif, maka seharusnya dalam posisi hanya tidak sampai dua tahun lembaga rakyat itu juga harus diperhatikan.


    "Nenek moyang apa ada coffe break. Stop dengan kegiatan mongo-mongo itu, baik di ruang pimpinan maupun di ruang manapun agar tidak lagi ada. Kita rapat dan terbuka, bekerja lurus saja, lalu seluruh persoalan dibahas bersama," tanggap Maser.


    Sementara itu, Iksan Tinggapy yang akrab dipanggil Nugie dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, ada pelepasan kontingen POPMAL Buru oleh KONI dan Penjabat Bupati, Djalaludin Salampessy Ketuanya juga.


    Nugie sontak menyalahkan pengurus cabang-cabang olahraga di Kabupaten Buru karena memilih orang yang punya jabatan hanya satu tahun di daerah itu. 


    "Sementara posisi Ketua KONI itu lima tahun bos," ungkit Nugie.


    "Lalu tahun depan saudara penjabat bupati tidak lagi di sini, posisi Ketua KONI itu sapa yang bertanggung jawab?," terus soalkan Nugie.


    Nugie melihat ini kesalahan-kesalahan yang paling fenomal dan fatal. 


    Makanya dalam pemilihan Ketua KONI lalu, ketika Nugie dalam posisi sebagai Ketua PODSI ditanya memilih siapa, langsung menyebut nama Sekda Muh Ilyas Hamid.


    Lantas yang disesalinya, hanya satu suara saja yang memilih Ilyas Hamid dan yang lainnya memilih Penjabat Bupati Djalaludin Salampessy.


    "Padahal mereka lagi berbuat kesalahan, memilih orang yang pada saatnya nanti akan meninggalkan jabatan itu. Jabatan Ketua KONI lima tahun kok," ujar Nugie.


    Lanjut Nugie, mungkin saja satu tahun, Djalaludin sudah pindah bila tahun 2023 dalam evaluasi DPRD, fraksi-fraksi menyampaikan pendapat, bisa saja Djalaludin sudah pergi. "Lalu KONI-nya bagaimana?," lagi soalkan Nugie.


    Menurut Nugie, inilah kesalahan-kesalahan fundamental yang dilakukan di Kabupaten Buru. Karena dia penjabat, karena dia bupati, lalu main tunjuk. 


    "Nanti kalau beliau tinggal di pendopo sana tidak ada Ketua RT, kita tunjuk lagi menjadi ketua RT. Nanti semua ketua diambil habis," sindir Nugie.


    Diakhir penjelasannya, Nugie kembali ke persoalan utama rapat yang tidak dihadiri penjabat dan eksekutif.


    Ia dan rekan di DPRD siap fighter dengan penjabat bupati dan eksekutif. 


    "Pokoknya ketua bilang fight, kita fight. Ketua bilang bertahan, kita bertahan. Ketua bilang serang, kita serang," pungkas Nugie.(KT -10)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: DPRD Mulai Soalkan Jabatan Ketua KONI Buru Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top