• Headline News


    Tuesday, August 30, 2022

    Pupuk Bersubsidi Langka, Petani di Banyuwangi Menjerit

    Banyuwangi, Kompastimur.com - Memasuki musim tanam kedua (MT2) sejumlah petani di wilayah kabupaten Banyuwangi kini mulai menjerit. Pasalnya, sudah dua bulan ini mereka mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. 


    Akibatnya banyak tanaman komoditas pangan seperti padi, jagung kedelai milik para petani yang terlantar dan layu. Karena tidak mendapatkan asupan nutrisi pupuk. 


    Menurut Budiono, salah satu petani warga desa Kedung gebang kecamatan Tegaldlimo kabupaten Banyuwangi, yang juga ketua kelompok tani, mengungkapkan bahwa sudah dua bulan ini pupuk bersubsidi jenis Urea, Ponska, ZA dan pupuk Phospàt SP36 menghilang di pasaran. 

    "Kami sebagai petani ngelus dada, prihatin dengan kondisi ini. La kami sudah waktunya memupuk tanaman di sawah, mau beli pupuk, tapi pupuknya gak ada di kios. Akibatnya banyak tanaman yang tidak bisa tumbuh normal," kata Budiono setengah mengeluh, Selasa (30/8/2022).


    Dengan kondisi seperti ini, lanjut Budiono, banyak petani yang mengalami kerugian karena tanaman tidak tumbuh maksimal.


    "Yang jelas hasil panen turun drastis mas. La bagaimana,  waktunya mupuk tapi pupuknya gak ada. Kami berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan pupuk ini," tandas Budi yang juga ketua Hippa Kedung Gebàng.


    Sementara itu, hasil pantauan Kompastmur.com di lapangan, beberapa kios di wilayah Banyuwangi terutama dibagian selatan, banyak kios pertanian yang gudangnya kosong tidak punya stok pupuk bersubsidi.


    Menurut Sulis, pemilik kios UD.Lancar Jaya desa Tapanrejo Kecamatan Muncar, mengatakan bahwa sudah hampir dua bulan ini tidak ada kiriman pupuk bersubsidi dari distributor.


    "Sudah lama kios saya kosong karena gak ada kiriman pupuk. Saya juga kasihan pada petani. Mereka mengeluh sulit mendapatkan pupuk bersubsidi." tutur Sulis.

    Disisi lain menurut salah satu petugas Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL) di Banyuwangi yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa mulai tahun ini ada aturan baru yang mengatur tentang petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi.


    "Mulai tahun ini pemerintah hanya memberikan pupuk subsidi kepada  petani pangan. Sedangkan petani buah dan hortikultura dihapus dan tidak mendapatkan pupuk subsidi. Kami sebagai petugas diminta membuat RDKK hanya khusus tanaman pangan saja. Seperti jagung, padi, kedelai dan sayuran," paparnya.

    Pewarta : Embi Supriyadi


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pupuk Bersubsidi Langka, Petani di Banyuwangi Menjerit Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top