• Headline News


    Friday, July 8, 2022

    MBD & Politik Global Amerika Serikat

    Penulis: Rony Samloy 

    RUNTUHNYA bekas negara Uni Soviet di awal dekade 1990an bukan saja menandai berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat (Kapitalis) pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Blok Timur (Komunis) yang dikomandoi Uni Soviet, kini Rusia. Pecahnya bekas Negara Adidaya yang disegani AS hingga Perang Dunia II (1939-1945) itu juga ikut memposisikan AS dan sekutunya, terutama Inggris, sebagai pemuncak hegemoni dunia di akhir abad ke-20 hingga abad ke-21 ini.


    Tampil sebagai Polisi Dunia (Police of the World) AS yang ditopang Inggris kian melebarkan pengaruh dan kekuatan militernya, dengan menarik masuk bekas Negara-negara Blok Timur (Negara-negara Balkan) maupun Negara-negara baru di Asia Tenggara maupun di Pasifik Selatan untuk membentangkan panji-panji Pakta Pertahanan Atlatik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO). 


    Strategi ’’Negara Paman Sam’’ itu bukan tanpa alasan, sebab setelah Tragedi Word Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001, AS dan sekutunya kini diperhadapkan pada dua kekuatan baru, yakni Islam dan Konfusianisme yang diwakili China dan Korea Utara di panggung politik internasional.


    Buku ini memaparkan bagaimana AS memainkan politik luar negerinya pasca Perang Dingin sampai masa pemerintahan Presiden Barack Obama, strategi Pentagon (Departemen Pertahanan AS) untuk melebarkan pengaruh dan sayap militernya (pertahanan dan keamanannya) di Pasifik Selatan, terutama di Australia dan Timor Leste, yang semata-mata untuk menghadang agitasi dan provokasi ’’Negara Tirai Bambu’’, julukan China, di Laut China Selatan sampai Pasifik Selatan.


    Selain itu buku ini juga membahas bagaimana geopolitik Pemerintah Indonesia, baik di Pusat, Provinsi sampai kabupaten/kota, terkait pendekatan pengelolaan pulau-pulau kecil dan pulau-pulau perbatasan sehingga kelak tidak diklaim pihak asing sebagai milik mereka setelah kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia pada 2002.


    Buku ini setidaknya ingin menggugah Pemerintah RI bahwa AS dan Negara-negara bonekanya pun sangat berkepentingan untuk menjadikan pulau-pulau kecil dan pulau-pulau perbatasan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, sebagai Pangkalan Militer mereka. 


    Hal itu sama persis ketika Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara dijadikan pangkalan udara Sekutu selama berkecamuknya Perang Dunia II pada 1944 di Pasifik Utara, untuk menghancurkan Jepang setelah kekuatan militer ’’Negara Sakura’’, julukan Jepang, menghancurkan pangkalan militer AS di Pearl Habour, Kepulauan Hawai pada 7 Desember 1941. 


    Jangan lupa kalau AS pun punya rencana jangka panjang untuk membuat ’’Proyek Balkanisasi’’ di Asia Tenggara, terutama bagi Indonesia yang multietnik. (*). 


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: MBD & Politik Global Amerika Serikat Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top