• Headline News


    Thursday, August 12, 2021

    Walau Dipolice Line, Tong Haji Komar Bebas Beroperasi di Gunung Botak

     


    Namlea, Kompastimur.com

    Pengolahan emas ilegal dengan sistim Domping, Tong dan Rendaman yang bahan bakunya dari Gunung Botak (GB), masih bebas beroperasi.


    Yang memiriskan hati, ada pengolahan emas sistim tong milik Haji Komar yang pernah di police line oleh Polres Pulau Buru, terletak di Desa Wabloy, Kecamatan Lolongquba, masih bebas beroperasi. Tong ini sudah dua bulan beraktifitas.


    Satu sumber terpercaya menyebutkan, police linenya telah dilepas, paska penanggungjawab tong yang di kalangan penambang dipanggil dengan nama Rais Ternate alias Bravo konon datang ke Mapolres Pulau Buru.


    Rais yang dikonfirmasi wartawan enggan diwawancarai. Ia hanya berdalih, kalau saat tong di Wabloy dipolice line dan saat police line dibuka, ia tidak berada di tempat.


    Dengan alasan itu, ia mengaku tidak tahu oknum polisi siapa yang memasang police line dan juga yang membuka police line.


    Rais mengaku juga kalau tidak ada setoran kepada oknum di Polres Pulau Buru.Namun tidak dibantah kalau ia ada memberikan uang kepada pihak-pihak tertentu, termasuk diberikan kepada oknum wartawan.


    Sumber di kalangan penambang berkicau kalau  tong milik Haji Komar di Wabloy dan domping di puncak GB  serta rendaman di sungai Anahoni diduga dibacking sehingga tidak tersentuh.


    Kapolres Pulau, AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja yang dikonfirmasi lewat pesan WA perihal sikapnya menindaklanjuti info masih beroperasinya domping, tong dan rendaman dari sehari sebelumnya, tidak menanggapinya.


    Ditanya lagi Kamis (12/08/2021) soal tong di Wabloy milik Haji Komar yang masih beroperasi padahal pernah di police line  dan alasan police line dibuka, serta kenapa tongnya masih bebas beroperasi, Kapolres juga tidak menjawabnya.


    Paur Humas Polres Pulau Buru, Aiptu Djamaludin yang dikonfirmasi terpisah perihal yang sama juga belum menjawabnya. 


    Selanjutnya wartawan media ini lebih jauh melaporkan, saat ditinjau sore hari sebelumnya, tong milik Haji Komar ini normal beroperasi. Aktifitas pengolahan emas ilegal yang menggunakan bahan B3 itu sangat leluasa.


    Bahkan saat didatangi wartawan, ada mobil truk yang bolak balik angkut material emas dari GB. 


    "Material ini punya bos," jelas sopir yang mengakut material tersebut.


    Polisi dicurigai tebang pilih, sebab ada satu tong yg letaknya beberapa langkah kaki dari Tong Haji Komar, juga pernah dipolice line, sampai saat ini  masih terpasang garis police linenya dan juga tidak lagi beroperasi.


    Domping di dekat pos puncak GB juga leluasa beroperasi dan tidak tersentuh kepolisian. 


    Akibat aktivitas yang diduga dibacking ini, kondisi air di sungai Anahoni dan Sungai Wamsait kini terlihat keruh dan berlumpur.


    Padahal saat Kapolda Maluku dijabat Irjen Pol Royke Lumewa masih menjabat dan menempatkan Brimob sebagai ujung tombak pengamanan di GB, kawasan itu steril dan kedua sungai airnya terlihat jernih.


    Walaupun ada yang nekad kucing-kucingan dengan aparat lalu masuk menambang di malam hari saja, para penambang ini hanya bisa menggali dan lakukan kodok-kodok.


    Yang namanya dompeng, tong dan rendaman saat itu bersih di GB. Tapi pasca Kapolres Egia Febri Kusumawiatmaja menarik brimob dan personil polres, serta TNI AD, kini kondisi GB kembali hancur-hancuran.


    Alasan aparat keamanan ditarik saat itu, karena tidak diberi uang makan minum oleh pemerintah daerah. (KT-10)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Walau Dipolice Line, Tong Haji Komar Bebas Beroperasi di Gunung Botak Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top