• Headline News


    Thursday, March 4, 2021

    Tambang Emas di Buru Harus Dibagi Dengan Rakyat



    Namlea, Kompastimur.com

    DPRD Buru meminta agar potensi tambang yang ada di daerah itu, kelak tidak dimonopoli perusahan tambang, namun agar dibagi juga dengan rakyat melalui Izin Pertambangan Rakyat (IPR).


    Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Bupolo, Erwin Tanaya saat bertatap muka dengan masyarakat di Kota Tua Kayeli, belum lama ini (02/03/2021). 


    Erwin dan Iksan Tinggapy bersama Naldy Wally menjambangi masyarakat di sana guna menjaring aspirasi warga di Kota Tua Kayeli. 


    Dalam kunjungan dan dialog itu, masyarakat meminta tiga wakil rakyat di DPRD Buru ini menyuarakan aspirasi mereka agar Pemerintah segera membuka dan melegalkan tambang emas Gunung Botak.


    Menanggapi keinginan itu, Erwin Tanaya mewakili rekan-rekannya, menegaskan, betapa pentingnya tambang emas ini juga untuk mensejahterakan masyarakat.


    Namun dari sisi pertambangan, ada kendala regulasi karena kini seluruh perizinannya telah ditarik ke pusat.


    Walaupun telah ditarik ke pusat, akuinya, namun DPRD secara politik dan juga pemerintah Kabupaten Buru bisa berkomunikasi ke pusat dan menyampaikan betapa pentingnya tambang rakyat ini bagi masyarakat di bumi Bupolo.


    Menyampaikan pendapat pribadinya, Erwin Tanaya yang akrab dipanggil At ini mengatakan, kalau tambang Gunung Botak ini potensinya sangat bagus.


    Dan alangkah baiknya, kata AT, tambang Gunung Botak digarap bersama.Yang satu digarap rakyat dengan terbitnya IPR. 


    Satunya lagi digarap oleh perusahan tambang sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah. 


    "Ada bagian perusahan dan ada bagian yang rakyat punya," ucap At.


    Solusi ini sangat adil, dimana potensi tambang yang letaknya dekat diberikan kepada rakyat dan yang jauh menjadi porsi perusahan tambang.


    Perusahan tambang diberikan yang jauh, karena tentunya mereka punya peralatan baik itu untuk membuka jalan dan juga  armada  angkutan memadai serta peralatan lainnya, sehingga tidak sukar bagi mereka untuk mencapai lokasi tersebut. 


    "Kalau rakyat dikasih yang berat itu susah. Jadi Beta pribadi berpikir seperti itu, dan semuanya senang," tandas At.


    Saat bertatap muka ini, At mewakili dua rekannya juga sempat menyentil soal memilih pemimpin masa depan di Kabupaten Buru. Menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah hari ini datang dengan sesuatu lalu besok menjadi pemimpin.


    "Ini Beta refreshing  sedikit pada saat momentum politik, apalagi Pilkades sudah dekat. Sedangkan pilkada masih lama, jadi ruang waktu untuk berpikir masih panjang, sehingga bisa lebih baik dalam memilih," ingatkan At.


    Kenapa ini menjadi penting, karena momentum politik bukan hanya pesta rakyat , tapi esensi yang lebih penting di pesta demokrasi itu bagaimana rakyat bisa melihat, memilah, dan memilih pemimpin yang baik, yang amanah.


    "Bila Katong (kita) sebagai rakyat pada saat momentum memilih karena ada sesuatu, maka pemimpin itu jadi dan selalu mengejar sesuatu pula selama lima tahun," ujar At.


    "Beda kalau memilih pemimpin yang yang tidak mengejar sesuatu, Katong pilih yang ingin membangun dan ingin melihat rakyat sejahtera, maka saat menjadi pemimpin dia akan melakukannya. Ini Beta sedikit refresh saja dengan harapan ke depan akan lebih baik," wanti-wanti At.


    Kendala juga mengakui seluruh keinginan rakyat untuk membangun belum mungkin dipenuhi 100 persen, karena kendala  APBD II yang memang kecil.


    Oleh karena itu, ia dan dua rekannya menginginkan agar Eksekutif harus lebih gesit dan agresif untuk bisa menjawab semua aspirasi yang ada.


    Untuk itu At dan teman-teman di komisi II sudah berusaha untuk memperbaiki dari sisi pendapatan yang ada.


    "Kenapa Beta bilang ini sangat penting? Karena ketika pendapatan itu menjadi baik, maka bisa dapat menjawab kebutuhan pembangunan di daerah ini," tegas At.


    Kemudian dari sisi pelayanan publik sudah diusahakan agar lebih mudah. Kedepan akan dibangun Mall Pelayanan publik.


    "Jadi bapak ibu mau urus perijinan apapun nanti berada dalam satu tempat itu. Mungkin tahun depan diusahakan sudah dimulai. Misalnya bapak ibu mau urus urus perizinan saja dari Kayeli dan tidak usah datang ke Namlea," tutup At. (KT-10)


    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Tambang Emas di Buru Harus Dibagi Dengan Rakyat Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top