Namrole, Kompastimur.con
Ketua BPD Desa Waehotong, Ali Hasan Tomia diduga telibat dalam politik praktis di Pilkada Buru Selatan.
Sebab informasi yang diperoleh dari sejumlah masyarakat di desa tersebut, Tomia diduga telah membangun posko pemenangan pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Buru Selatan nomor urut 3, Safitri Malik Soulisa (SMS-GES) di depan rumahnya.
Padahal sebagai Ketua BPD, dirinya harus menempatkan diri netral dan tidak terlibat politik praktis secara langsung sebagaimana telah di atur oleh undang - undang yang berlaku.
Untuk itu masyarakat di desa tersebut meminta agar Panwascam dapat menindak keterlibatan Tomia yang telah menabrak aturan dan memberi contoh yang tidak baik kepada masyarakat.
"Kami masyarakat menduga keterlibatan Ketua BPD karena dia memfasilitasi membangun posko Calon. Ini kan salah dan secara tidak langsung telah mengajarkan pendidikan politik yang tidak baik," ucap salah satu warga yang enggan namanya di publikasikan, Jumat (02/10/2020).
Mereka meminta supaya apa yang dibuat oleh Tomia dapat ditindaklanjuti oleh Panwascam Kepala Madan sampai ke tingkat Bawaslu.
"Kami minta pihak-pihak terkait untuk segera menindak Ketua BPD karena membuat posko salah satu calon di depan rumahnya," paparnya.
Ia menjelaskan, awalnya sebelum posko berdiri, Ketua BPD Ali Hasan Tomia sempat menjanjikan ke Bupati Bursel bahwa Waehotong akan memenangkan pasangan SMS-GES 90 persen.
"Sempat mereka pertemuan di Biloro dan Ketua BPD ini janji di Waehotong menang 90 persen. Makanya balik langsung dia buat posko," paparnya.
Selain itu, sumber menuturkan untuk memuluskan janjinya itu, Ketua DPD mulai menggerakan segala cara agar janjinya tidak terlihat asal bunyi.
"Dia sekarang mulai ancam - ancam, mulai tekan-tekan bahkan ada bahasa bahwa masyarakat yang tidak ikut mereka akan dipindahkan ke Kabupaten Buru," jelasnya. (KT-Tim)
0 komentar:
Post a Comment