• Headline News


    Wednesday, August 12, 2020

    Kades Neath Sebut Kendala Pembangunan Jalan Setapak Karena Hujan


    Namrole, Kompastimur.com 
    Kepala desa Neath, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Anthoni Nurlatu angkat bicara soal keterlambatan pembangunan jalan setapak dilingkungan tiga desa tersebut.

    Kepada wartawan di Namrole, Nurlatu mengatakan keterlambatan pembangunan jalan setapak lingkungan tiga disebabkan karena faktor alam dimana beberapa bulan lalu curah hujan di kabupaten Bursel begitu tinggi sehingga pihaknya belum bisa mengerjakan jalan yang difokuskan dilingkungan tiga desa setempat.

    “Dibilang tidak membangun dilingkungan tiga  itu salah, kami sudah sepakat untuk membangun jalan setapak di lingkungan tiga  dan sebenarnya harus dibangun 200 meter pada pengukuran pertama tetapi karena Corona ini dananya terpotong dan sisa anggaran ini kami akan bangun 100 meter lebih tetapi karena kondisi hujan kemarin dan mobil tidak bisa naik ke desa maka sedikit terkendala,” ucap Nurlatu, Rabu, (12/8/20).

    Nurlatu katakan, disamping musim hujan, matrial pasir juga sedikit terlambat tetapi sebagian besar matrial sudah dibayar dan tinggal diangkut ke lokasi kerja.

    “Jadi kami tinggal tunggu panas saja lalu sudah mulai kerja. Untuk pembayaran itu bukan di saya tetapi pembayaran kemarin itu melalui staf saya yang sudah dipercayakan. Staf bagian kepala urusan pembangunan dan keuangan yang bayar bukan saya,” terangnya.

    Disamping itu, terkait tudingan pembayaran hutang ditahun 2019, Nurlatu menepisnya dan mengklaim bahwa di tahun 2019 tidak ada hutang piutang. Kalaupun yang disampaikan hutang di tahun 2019 itu harus diperjelas, itu hutang untuk apa dan hutang pribadi atau hutang desa.

    “Mereka tuding saya bayar hutang, hutang pribadi atau saya bayar hutang desa. Dalam kaitan ini kalau saya bayar hutang pribadi dengan uang desa atau DD harus dibuktikan, sebab setahu saya belum ada hutang piutang atas nama desa di tahun 2019,” ucapnya.

    “Kalaupun hutang pribadi, berarti dia yang bersangkutan telah mencampuri urusan pribadi saya dan menyerang kehormatan saya sebagai pimpinan desa,” sambungnya.

    Lebih jauh Nurlatu menjelaskan, terkait harga pembayaran tukang sesuai RAP itu memang sebesar Rp. 23 Juta  namun karena condisi Covid, dan semua anggaran kegiatan di potong maka yang disampaikan ke tukang adalah Rp. 15 juta.

    “Tadi sudah saya sampaikan bahwa anggaran itu sudah tercantum tetapi setelah Covid itu semua anggaran di potong, bukan saja anggaran ini, tapi anggaran untuk rehabilitasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) juga dihapus karena Corona, padahal yang paling penting itu air bersih walaupun sudah dibangun tetapi masyarakat masih mengeluh dengan air,” jelasnya.

    Ia berharap, semua masyarakat yang ingin mengkritik pemerintahannya harus lebih dulu melakukan kroscek kondisi desa dan selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah desa Neath aga dapat mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.

    “Kalau mau kritik, kritik sebagai anak negeri dengan kritikan yang membangun, itu kan wajar dan tidak jadi masalah, tetapi kalau mau kritik bahwa beta bayar hutang piutang, beta tidak membangun di desa itu harus lihat dulu di desa apa yang sudah saya perbuat,” paparnya.

    Dikesempatan itu, Nurlatu membeberkan sejumlah keberhasilannya dalam membangun desa Neath dan sejumlah bangunan yang yang dibangun untuk kemajuan desa yang dipimpinnya.

    “Saya beli Tosa, bangun air bersih, bangun saluran air, bangun bak sampah dan selanjutnya ini bangun setapak. Cuma karena Covid dan hujan kemarin makanya setapak belum dikerjakan. Kedepan kami berencana beli mobil untuk akses karena medan yang berat menuju desa,” tandasnya. (KT/02)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kades Neath Sebut Kendala Pembangunan Jalan Setapak Karena Hujan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top