Minggu, 21 Juni 2020, melalui aplikasi zoom KAMI (Kaum Millenial) Indonesia Wilayah Kaltim menggelar webinar berupa Cerita Inspirasi Kaum Millenial Indonesia.
Founder KAMI Indonesia Swangro Lumbanbatu menyampaikan dalam sambutannya bahwa "hadirnya KAMI Indonesia ini adalah untuk wadah millenial berkolaborasi dengan siapapun untuk sebanyak-banyaknya berkarya untuk kebaikan bangsa Indonesia, banyak orang dan diri sendiri," ucapnya.
Lanjutnya, Generasi millenial adalah tulang punggu bangsa dan Negara Indonesia. Melalui SDM yang kuat di kaum millenial, maka Indonesia mampu mengejar ketertinggalan yang selama ini tidak dapat diwujudkan oleh generasi postmillenial.
"Kini kaum Millenial ditantang dalam situasi krisis pandemi Covid-19 harusnya bisa membangkitkan inisiatif dan open mindset untuk berbuat positif. Pandemi ini memang mengharuskan kaum millenial untuk memproteksi diri, namun bukan berdiam tak buat apa-apa," tegas Armin.
Sebagaimana diketahui, webinar ini mengangkat tema "Menilik Gotong Royong Sosial Millenial Indonesia dalam Pandemi Covid-19".
Kegiatan ini dipandu oleh moderator Kristianto (Aktivis Kaltara). Webinar ini menghadirkan suasana yang cukup interaktif saat narasumber tunggal mulai memberikan bentuk sharingnya yang selama ini mereka lakukan dalam Aliansi Masyarakat Samarinda Peduli Covid-19.
Hadir pula berbagai perspektif dari para audience millenial yang ada di berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi nilai tambah dalam Webinar perdana ini.
Ferhad selaku narasumber menyampaikan bahwa Samarinda sempat menjadi kota yang tergolong Zona Merah dalam penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Ia menjelaskan, banyak perekonomian yang akhirnya tutup dan bangkrut, dan itu juga turut dirasakan oleh pekerja sektor informal dan UKM-UKM sampai membuat situasi menjadi serba susah. Berperan bersama menghadapi dampak dari Pandemi ini adalah keharusan bagi siapapun termasuk kaum millenial.
"Maka dari itu, kami sadar dan akhirnya berkolaborasi bersama elemen organisasi mahasiswa yang ada di Samarinda dan masyarakat umum untuk terlibat dalam Aliansi Masyarakat Peduli Covid-19 guna membantu warga terdampak Covid-19 yang ada di Samarinda. Ditengah larangan beraktivitas, kami berani namun tetap dengan protokoler kesehatan yang ada untuk berbuat kebaikan," terang Ferhad.
Konsep GILA (Gagasan, Ide, Langsung dan Aksi) adalah yang harus dilakukan saat ini oleh kaum millenial. "Karna kalau hanya ide-ide saja tanpa aksi nyata maka adalah kesia-siaan," tegas Ferhad.
Katanya, untuk memutus mata rantai Hoax perlu di lakukan secara bersama, benar katakan benar dan tidak katakan tidak. Jangan berhenti sebarkan narasi-narasi positif. Kemudian bentengi diri dengan Ilmu, Pengetahuan, Akhlak dan Budaya agar tidak terbawa arus negatif Teknologi.
"Selama pandemi semua sektor harus diperhatikan terkhususnya pendidikan dan kesehatan. Peran kontrol sosial dari kaum Milenial harus di lakukan secara maksimal," pungkasnya. (KT/Rls)
0 komentar:
Post a Comment