• Headline News


    Tuesday, November 26, 2019

    Widya Ismail : Stop Kekerasan Terhadap Perempuan


    Maluku, Kompastimur.com  
    Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Mauku, Widya Pratiwi Murad Ismail, menegaskan, kekerasan terhadap perempuan adalah bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus dihentikan.

    “Kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM. Jika kita mau menegakkan HAM di Indonesia, maka tidak bisa tidak, kita harus menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan,” papar Widya saat menyampaikan sambutan pada pencanangan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan tahun 2019 di Lapangan Merdeka, Ambon, Senin (25/11/2019).

    Kampanye ini turut dihadiri oleh istri Wakil Gubernur Maluku Betrix Orno, aktivis perempuan Maluku yang baru saja terpilih sebagai Komisioner Komnas Perempuan RI Olivia Latuconsina, aktivis Lies Marantika, serta sejumlah aktivis perempuan Maluku lainnya.

    Dalam kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan ini untuk mendorong kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh dunia. Dimana kampanye ini akan berlangsung dari tanggal 25 November sampai 10 Desember 2019.

    Pada hari pertama gerakan ini yakni 25 November, kampanye diisi dengan launching (peluncuran) dan dialog bertemakan "Dengarkan Suara Korban", dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan lainnya.

    Kampanye ini terlaksana karena hasil rembuk para perempuan Maluku yang tergabung dalam sejumlah organisasi perempuan, ormas, LSM dan media, yakni Yayasan Gasira Maluku, Yayasan Peduli Inayana Maluku, Ina'ata Mutiara Maluku, Clerry Cleffy Institute, Humanum, Yayasan Pelangi Maluku, Fatayat NU, serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Maluku, Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, dan iNews TV Ambon.

    Widya Ismail pada kesempatan itu mengatakan, upaya menghapusan kekerasan terhadap perempuan tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, namun perlu melibatkan masyarakat luas, dalam bentuk kemitraan dan kerjasama antar unsur terkait.

    Gerakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan ini akan berhasil bila turut melibatkan lembaga swadaya masyarakat dan swasta serta semua elemen masyarakat.

    Kata Widya, saat ini Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis untuk meminimalisir kekerasan terhadap perempuan. Perlidungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dilakukan melalui berbagai upaya pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan yang diperkuat dengan program-program pendukung dan regulasi.

    “Selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, sekaligus Duta Parenting Maluku, melalui beberapa kunjungan saya ke sejumlah kabupaten, saya sudah melihat secara langsung bagaimana upaya pemerintah daerah dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak telah berkembang dengan semakin baik,” kata Widya.

    Sehingga, dirinya sangat mengapresiasi kampanye yang dilakukan hari ini, dan mendukung penuh semua langkah kebijakan pemerintah daerah dalam penyelesaian isu perempuan dan anak di Maluku.

    “Harapan saya sebagai ibunya orang Maluku, ingin melihat perempuan dan anak-anak Maluku menjadi perempuan dan anak yang sehat, maju, berpendidikan tinggi, hidup bahagia, serta bebas dari segala bentuk tindak kekerasan, baik fisik maupun psikis,” terang Widya.

    Dirinya lantas mengajak semua pihak untuk berkerjasama, bergandengan tangan untuk terlibat aktif dalam upaya penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Maluku.

    “Mari kita galang kekuatan dan terlibat aktif dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, agar kelak Maluku memiliki perempuan-perempuan dan anak-anak yang kuat. Karena di pundak perempuan dan anak yang kuat, negara ini akan bangkit dan berjaya,” tandasnya. (KT/12)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Widya Ismail : Stop Kekerasan Terhadap Perempuan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top