• Headline News


    Saturday, March 2, 2019

    Bupati Terkesan Tak Hargai Almarhum Wabup, Latbual Mengamuk

    Namrole, Kompastimur.com
    Almarhum Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel), Buce Ayub Seleky baru meninggal 40 hari yang lalu, tetapi nampaknya sudah tak dihargai lagi oleh teman seperjuangannya Bupati Burel, Tagop Sudarsono Soulissa.

    Betapa tidak, belum lama nama baik almarhum diduga dilecehkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bursel, Amunuddin Bugis yang menghina almarhum dan mengancam anaknya Ona Seleky yang berbuntut malah Ona Seleky menjadi korban dan dipecat dari jabatan Bendahara.

    Kini, rasa-rasanya Tagop pun memberi kesan bahwa ia sudah tak lagi menghargai teman seperjuangannya almarhum Buce Ayub Seleky yang telah berjuang bersamanya sebelum pemekaran hingga pertengahan periode kedua pemerintahan keduanya itu harus diceraikan karena almarhum terlebih dahulu dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

    Sebab, Tagop yang seharian hingga malam hari dalam kondisi sehat-sehat saja dan sempat membuka acara Dinas Pendidikan Kabupaten Bursel dan berada di Kantor Bupati hingga malam hari, tiba-tiba beralasan sedang sakit dan tak bisa menghadiri Paripurna DPRD Kabupaten Bursel dalam rangka penyampaian usul pemberhentian Wakil Bupati Bursel, Ayub Buce Seleky yang berlangsung di ruang paripurna DPRD setempat, Jumat (01/03/2019) malam.

    Tak terima dengan kesan tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Sami Latbual pun melakukan protes dan mengamuk.

    Suasana Paripurna ini mulai memanas Ketika Ketua DPRD Bursel Arkilaus Solissa akan membuka paripurna itu dan langsung diinterupsi oleh Sami Latbual yang mengkritisi ketidak hadiran Bupati dan hanya diwakili oleh Assisten III Setda Kabupaten Bursel, Rony Lesnussa.

    Menurut Latbual, harusnya minimal pada paripurna itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekkda) dan bukan Assiten III karena ini merupakan Paripurna paling bersejarah bagi Kabupaten Bursel dan merupakan bagian dari bentuk penghormatan kepada almarhum Wakil Bupati terhadap jasanya kepada kabupaten Bursel dan seluruh rakyat di daerah ini.

    “Tapi beginikah bentuk ucapan terima kasih kita kepada almarhum? Oleh karena itu, menurut saya Paripurna ini dipertimbangkan. Beginikah bentuk penghargaan kita kepada sosok pemimpin kita yang sudah menjadi almarhum,” tanya Latbual.

    Menurut Latbual, almarhum Buce Ayub Seleky bukan saja sebagai Wakil Bupati. Namun merupakan tokoh pemekaran Kabupaten Bursel, namun sama sekali tidak memiliki harga dimata pemerintah dan lembaga DPRD.

    “Sebagai orang yang punya rasa, orang yang punya hati, sebagai solidaritas apakah begini penghormatan lembaga ini, negeri dan rakyat ini terhadap almarhum. Kami menghargai kehadiran Assiten III, tapi begitu jauhkan mengutus Asiten III padahal ada Bupati, Sekda, Asisten 1, Asisten II, tapi mengapa mereka utus sampai Asiten III. Jadi beginikan kita menghargai orang yang berjasa kepada negeri ini,” tanya Latbual lagi.

    Ia menyayangkan sikap Tagop yang mengutus Asisten III untuk menghadiri Paripurna Pengusulan Pemberhentian Almarhum Wakil Bupati. Padahal jika Bupati berhalangan ada Sekda, Asisten I dan Asiten II.

    “Apakah mereka semua ini berhalangan? Sampai yang diutus Asisten III?,” ucap Latbual bertanya.

    Menanggapi instruksi Latbual, Pimpinan Sidang Paripurna Arkilaus Solissa menjelaskan bahwa dengan menghitung-hitung keberadaan Bupati di daerah ini, maka diagendakan paripurna ini dan memang saat ini Bupati berada di daerah ini, namun hasil koordinasi Sekwan bahwa Bupati tak bisa menghadiri lantaran kondisi Bupati yang tidak memungkinkan.

    “Semestinya paripurna ini dilaksanakan beberapa waktu lalu, namun keinginan untuk Pa Bupati untuk hadir, namun setelah menghitung-hitung kehadiran Bupati di daerah ini, sekarang memang Bupati ada di Bursel sehingga diagendakan paripurna dengan harapan Bupati bisa menghadiri paripurna ini, tetapi sampai dengan malam ini ternyata hasil konfirmasi Sekwan, ternyata kondisi kesehatan Bupati dalam keadaan terganggu,” jelas Solissa.

    Lanjut Solissa, saat ini Sekda, Asisten I dan Asisten II sedang melaksanakan tugas keluar daerah sehingga Bupati menugaskan Asisten III untuk mewakili Bupati dalam rapat paripurna.

    Dengan usulan dari Ketua Fraksi PDI perjuangan, Sami Latbual, Solissa menawarkan kepada peserta paripurna apakah paripurna ini dilanjutkan atau ditunda.

    Hal ini langsung ditanggapi Anggota DPRD dari Partai Gerindra Faisal Souwakil yang mempertanyakan apakah Pimpinan DPRD dapat menghadirkan Bupati pada paripurna ini atau jika nanti waktu paripuna ini ditunda.

    “Apakah pimpinan bisa menjamin Pa Bupati hadir dalam paripurna ini atau tidak, karena seperti yang kita ketahui ya seperti ini adanya,” ucap Faisal.

    Terkait kondisi yang memberikan kesan bahwa Tagop tak menghargai almarhum Wakil Bupati itu, Sami Latbual pun tak bisa menahan air matanya dan kembali memprotes hal itu.

    “Pimpinan, jujur tidak sedikitpun ingin menghalangi paripurna ini, tetapi hanya menyampaikan itu karena kapasitas sebagai anggota DPRD, kita punya kemitraan setiap tahun. Terlepas itu, itu beta pung sudara, beginikah cara kamong hargai, maaf pimpinan beta agak kasar,” kata Latbual dengan nada keras sambil memukul meja dan mukul mikropon yang berada di depannya hingga terjatuh.

    Sami Latbual dalam kondisi mata berair pun kemudian keluar meninggalkan ruangan paripurna tersebut.

    Melihat kondisi itu, Anggota DPRD Bursel dari Partai PAN Sedek Titawael pun angkat suara. Sedek mengaku ketidak hadiran Bupati dalam paripurna itu merupakan sebuah sikap kekejaman terhadap jasa-jasa almarhum.

    “Sesuungguhnya ini sebuah hal yang sangat kejam. Apa yang disampaikan oleh saudara Sami harus disikapi secara arif,” tegasnya.

    Menurut Sedek, harsunya pimpinan DPRD dapat mengkoordinasikan dengan Bupati secara baik sehingga tidak gegabah melaksanakan Paripurna yang malah member kesan tidak ada penghormatan kepada almarhum.

    “Saudara Bupati dan saudara yang meninggal ini dari awal perjalannya sampai dengan 2 periode dan berpisah di tengah jalan, seharusnya saudara Bupati hadir pada malam Paripurna ini. Apa yang disampaikan oleh saudara Sami, saya tertarik, saya terpukul, saya terharuh, kalau paripurna ini hanya dihadiri oleh seorang Asisten,” ujarnya.

    Olehnya itu Sedek sependapat Sami Latbual, bahwa paripurna ini harus dipertimbangkan betul karena ini bukan paripurna biasa-biasa yang dilaksanakan selama ini.

    “Kita harus lakukan untuk menghargai seorang manusia yang punya punya perjuangan yang begini hebat hingga terbentuknya kabupaten ini dan pemerintahannya sudah berjalan satu setengah periode ini, ini harus dihargai betul. Oleh karena ini paripurna itu, paripurna ini tidak sempurna. Saya minta pimpinan dan kita semua bijak, kita minta waktu yang tepat dan bisa menghadirkan saudara Bupati, terlalu kita anggab sepeleh seorang manusia yang punya jasa besar kita anggab sepeleh,” ujarnya.

    Bahkan, dengan nada keras pun dan emosional pun Sedek meminta agar apa yang disampaikan oleh Sami Latbual itu tak dianggab sepeleh.

    “Oleh sebab itu, pertimbangkan paripurna malam ini yang disampaikan oleh saudara Sami, saya sangat setuju, karena dia orang Buru, dia bukan orang dari langit turun tanpa dia punya keturunan ada disini. Saya berharap itu harus diperhatikan betul. Jangan kita menganggab ini sepeleh. Kita semua manusia, dari sisi usia saya lebih tua dari dia, tapi dari sisi jabatan dan perjuangan dan sejarahnya dia lebih dari saya dan berbeda,” papar politisi PAN itu.

    Sementara itu, anggota DPRD Bursel, Jamatia Booy pun turut setuju dengan apa yang disampaikan oleh Sami Latbual. Sebab, menurutnya, Bupati atau Sekda harus bisa menghadiri Paripurna bersejarah ini.

    “Apa yang disampaikan oleh Pa Sami tadi juga merupakan bagian penting dan mungkin sekurang-kurangnya kehadiran Bupati atau Sekda itu merupakan suatu penghargaan bagi almarhum Wakil Bupati,” ujarnya sambil meminta agar paripurna ini ditunda. 


    Paripurna kemudian dijadwalkan berlangsung Sabtu (02/02/2019) pukul 09.00 WIT, namun kemudian molor hingga pukul 11.30 WIT baru dimulai.

    Namun, lagi-lagi, Bupati pun memilih masuk kantor dengan kondisi sehat, namun enggan untuk menghadiri paripurna tersebut dan hanya mengutus Sekda Kabupaten Bursel untuk menghadiri Paripurna tersebut.(KT-Tim)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Bupati Terkesan Tak Hargai Almarhum Wabup, Latbual Mengamuk Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top