• Headline News


    Sunday, February 25, 2018

    Betaubun: Itu Fakta, Bukan Cerita Kewel


    Ambon, Kompastimur.com
    Anggota DPR RI asal Provinsi Maluku yang juga Koordinator Wilayah Indonesia Timur DPP Partai Golkar, Edison Betaubun menegaskan bahwa apa yang dikatakannya dalam orasi politiknya, di Acara Kampanye Rapat Terbuka Partai Golkar (Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Nomor Urut 1 (SANTUN), di Gedung Sport Hall, Karang Panjang-Kota Ambon, Selasa (21/2) merupakan fakta yang tak harus ditutupi.

    “Saya warga GPM, apa yang saya sampaikan itu adalah sebuah fakta kebenaran bukan cerita kewel (cerita boohong-red). Justru mereka yang sengaja membat isu-isu dalam berita yang tidak sesuai, akan Saya proses sesuai hukum. Mereka harus tahu bahwa Saya Anggota DPR RI punya hak imunitas dalam Undang-Undang, maka jangan bicara sembarangan,” kata Betaubun disela-sela keahirannya pada acara peningkatan kapasitas aparatur pemerintah kelurahan dan desa/negeri di The Natsepa Hotel, Jumat (23/02) sebagaimana dikutif dari Intimnews.

    Dirinya berharap Bawaslu akan memanggilnya hingga akan membeberkan semua interpertasi miring pihak yang menanggapinya sebagai isu SARA.

    “Yang saja jelaskan kemarin itukan fakta, adanya kesepakatan Malino, kalau Gubernur itu sudah dua pperiode Kristen, maka dua periode harus Muslim. Terkait pernyataan Saya tentang dukungan Ketua Sinode itu, tidak perlu Saya jawab, silahkan kalian tanya saja kepada Ketua Sinode. Begitu juga dengan pernyataan dari GMKI yang tidak masuk akal itu, saya tegaskan kepada mereka, kalau Saya ini juga adalah aktivis GMKI dari awal,” tandasnya.

    Disinggung soal pernyataan jabatan Sekda yang diberikan kepada warga GPM, sehingga muncul ketersinggungan dari warga GPM, lantaran menilai Betaubun telah menyeret agama dalam politik praktis, Dia mengatakan hal itu tterjadi karena penilaian miring sebagian pihak.

    “Kenapa saya bilang Gubernurnya Islam yang terpilih. Saya kan minta supaya Sekdanya itu GPM dong? Salahnya dimana? Salah saya dimana, dan kalau ada yang mengatakan itu semua, merupakan bentuk untuk menyeret gereja dalam kepentingan politik, Saya tegaskan, mereka semua yang ngomong itu merupakan pendukung kandidat lain dan bukan karena bicara berdasarkan sebuah kenyataan,” ujarnya.

    Ditanyai lagi mengenai jabatan Sekda yang merupakan jabatan birokrasi dan bukan jabatan objek politik, Dia menegaskan, itu adalah fakta yang dirinya kemukakan.

    “Justru itu kalian wartawan harus muat berita yang masuk akal, zaman dulu Pak Karel Gubernur, Wakilnya Islam dan Sekdanya Katholik, kenapa begitu? Supaya kalian tahu ada keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan kebersamaan di Maluku,” paparnya.

    Sebab menurutnya, yang Ia sampaikan itu merupakan kenyataan.

    “Kalau sampai Saya menyampaikan itu tidak betul, pasti Ketua Sinode sudah buat tanggapan kan? Tapi Ketua Sinode tidak menanggapi ini, sebab kalau ditanggapi nanti orang-orang yang tidak tahu apa-apa akan membuat masalah. Jadi kalau mau bicara GPM, lalu kalau mereka berbicara tentang kenapa Saya minta Sekda orang GPM. Dan kalau Gubernur Muslim, Saya minta Sekda GPM, apakah itu salah,” herannya.

    Disingung lagi terkait perjanjian Malino, dirinya tegaskan, agar perjanjian Malino harus diketahui semua elemen masyarakat.

    “Makanya suruh mereka baca dulu kesepakatan Malino. Jangan cuma dengar-dengar cerita. Dan untuk kali ini, mau Assagaff atau Murad, mereka tetap menang. Kalau sudah periode berikut baru Muslim jangan maju, kasih kesempatan buat yang Kristen,” pungkasnya. (KT-01)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Betaubun: Itu Fakta, Bukan Cerita Kewel Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top