• Headline News


    Wednesday, January 3, 2018

    Budiono : Keterbatasan Fisik Dua Siswi MAN Kairatu Milik Kita Bersama - Sama

    Piru, Kompastimur.com 
    Keterbatasan fisik bukan membuat seseorang itu putus asa dengan apa yang dialaminya, namun bagaimana menjadikan keterbatasan difisik yang dimilikinya untuk menjadikan satu motivasi untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya.

    Dengan kemauannya sendiri inilah yang dilakukan oleh kedua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kairatu Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

    Berawal dari postingan di akun facebook milik salah satu guru di MAN SBB dengan nama akun Nurohimnurohim yang memberi apresiasi kepada 2 org siswanya yang selalu datang lebih awal dari siswa siswi lainya dengan tulisan "lihat kendaraan mereka".

    Tulisa pada postingan salah satu guru MAN Seram Barat " LIHAT KENDARAAN MEREKA" dengan disertai foto tongkat kaki dan sepeda kumbang yang sudah tua, namun seharipun mereka tidak pernah terlambat dari siswa yg lain" dengan gambar emotion terharu.

    Politisi asal PKB Eko Budiono Pilmuda merasa terharu menjadi penasaran dengan tulisan postingan salah satu guru MAN Seram Barat itu, dari dalam dirinya timbul sebuah tanda tanya dan ingin sekali melihat serta merasa penasaran dengan status yang bertuliskan " LIHAT KENDARAAN MEREKA" apakah betul tulisan tersebut.

    Makin dihantui dengan rasa penasaran Eko Budiono Pilmuda yang juga wakil rakyat SBB mencoba mendatangi dan sekaligus mencroscek secara diam diam sendiri di sekolah dengan datangnya lebih pagi.

    “Saya datang lebih awal ituk mengecek dan ternyata, "wow" saya terkesan dan Terharu serta terkejut ternyata betul mereka berdua yang datang lebih awal," Ungkap Eko Budiono Kepada KompasTimur.Com Rabu (03 /01 ).
     
    Lanjutkan Budiono, Mereka adalah Siti Yuni Papalia anak seorang pedagang di pasar gemba yang berasal dari dusun telaga ratu yang terlahir dengan kondisi keterbatasan fisik, dan Puan Mega Puspita anak buruh tani kurang mampu berasal dari Desa Waimital Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB.

    Siti Yuni Papalia dan Puan Mega Puspita kedua siswi MAN Kairatu Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB ini, Walupun mereka bedua dalam Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi  kedua siswi  itu menuntut ilmu ddemi meraih cita-cita.

    Semangat Siti dan Puan menuntut ilmu tidak lepas dari dorongan kedua orang tua  mereka, kedua orang tua siswi ini merawat dan mendidik serta tidak putus asa tanpa mengenal lelah. Disamping itu, mereka terus berusaha agar dapat mengenyam pendidikan, meskipun di tengah keterbatasan fisik dan ekonomi.

    “Kebetulan saya juga adalah ketua komite di MAN Kairatu saya merasa bangga dengan semangat mereka untuk menuntut ilmu walaupun dengan segela keterbatasan mereka tapi tidak sedikitpun surut semangat mereka utk mengejar ilmu pengetahuan, buat saya mereka inspirasi bagi anak-anak SBB khususnya dan anak-anak Indonesia umumnya,” ungkapnya.

    Menurutnya, perjuangan kedua siswi ini patut dicontohi oleh para siswa-siswi yang lain bahwa Keterbatasan bukanlah alasan untuk menghambat diri kita dalam mengenyam pendidikan.

    “Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, apapun kondisinya. Orang tua juga wajib menyekolahkan anaknya, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Dengan pendidikan, masa depan akan menjadi lebih baik. Dengan itu Eko berfikir tidak berlebihan jika mereka di berikan apresiasi sedikit sentuhan mungkin bisa menambah semangat mereka dan membantu biaya mereka" tuturnya

    Diketahui dalam kesempatan tersebut, para siswa dan siswi juga memberikan hadiah berupa Puisi Sang Wakil Rakyat SBB.

    “Yang Menjadi Pena Adalah Kabaikan, Yang menjadi Tinta Adalah Kemanusiaan, Masa Depan Bangsa Menjadi Karya Bersama,dari rakyat jelata hingga pemimpin disinggasana.
    Yang Harus dibabat adalah Egoisme dan Kebencian,yang harus dirajut ialah Kepedulian dan Solidaritas.
    Saatnya yang muda berperan dengan kreativitas yang tak gampang padam .
    Jangan takut dengan kegagalan kerja dulu pencapaian menyusul kemudian.
    Bekerja dan berbuatlah dengan sebait puisi”


    Olehnya itu Eko beharap, jikalau perhatian sebaiknya yang universal atau secara umum terhadap fasilitas dan mutu pendidikan, kalau pun secara khusus untuk  orang orang  dengan  keterbatasan fisik bukan saja tanggung jawab Kementrian Agama tapi tanggung jawab pemerintah secara umum, agar mereka yang mengalami keterbatasan fisik dan mental sekalipun bisa menikmati fasilitas dari sebuah pembangunan, karena mereka juga adalah rakyat indonesia dan punya hak yang sama seperti kita dan masyarakat Indonesia lainya" Terangnya. ( KT-MFS)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Budiono : Keterbatasan Fisik Dua Siswi MAN Kairatu Milik Kita Bersama - Sama Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top