Rembuk dan Simposium
Nasional yang digagas oleh Pergerakan Pelajar Maluku (PPM) di Jakarta, Kamis 9-11 November 2017 mendatang akan menghadirkan
pelajar Maluku dari berbagai daerah di Indonesia dan akan membahas banyak hal,
terutama pengelolaan Blok Abadi Masela dan peningkatan mutu sumber daya manusia
generasi Muda Maluku.
“Langkah ini
penting karena Blok Masela merupakan isu, bukan hanya nasional tapi juga sudah
menjadi isu global. Banyak kepentingan besar yang ingin menguasai Blok Masela
dengan tidak memberikan ruang kepada masyarakat Maluku untuk turut menikmati
kekayaan yang maha besar itu,” kata Ketua Dewan Pengarah Rembuk dan Simposium
Nasional PPM, Abubakar Solissa kepada Kompastimur.com,
Minggu (29/10).
Menurutnya, jika
Blok ini dikelola dengan baik, maka bukan hanya kepentingan masyarakat maluku yang
terselamatkan, tapi juga kepentingan negeri ini juga akan terselamatkan.
“Kesejahteraan
masyarakat Maluku dan peningkatan sumber daya manusia yang selama ini menjadi
problem masyarakat Maluku bisa dituntaskan. Untuk itulah, keterlibatan
pemerintah (Gubernur) Maluku menjadi sangat penting bagi kami pelajar Maluku,”
ucapnya.
Solissa
menjelaskan, kegiatan ini juga akan melibatkan Kementerian ESDM (Wamen :
Archandra) yang akan menjadi keynote speaker.
Sedangkan yang akan
menjadi narasumber di kegiatan ini adalah, Kepala SKK Migas (Amin Sunaryadi),
pengelola Blok Masela (Inpex Masela Ltd), pengamat energy (Dr. Iwan Ratman),
Kisman Latumakulita (Wartawan Senior), Bupati MBD (Barnabas Orno), Pangdam XVI Pattimura (Doni Munardo), Rektor
Universitas Pattimura (Prof. Dr. M. J Sapteno), Bupati Seram Bagian Timur
(Mukti Keliobas) dan Wakil Bupati Kabupaten Buru (Amus Besan).
Kegiatan ini
strategis karena mempertemukan perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah
dan pengelola Blok Masela.
“Untuk kita
kami (PPM-red) berharap agar pemerintah Provinsi bisa mengsuport kegiatan ini,
karena apa yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat Maluku,”
pungkasnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment