PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku - Papua
menggelar kegiatan Devensive Driving Training Heavy Vehicle atau pelatihan
mengemudi yang aman bagi para pengendara kendaraan Tank minyak di PT. Pertamina.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk
bagaimana para pengemudi kendaraan tanki secara baik dan aman, khusus bagi
sopir mobil tanki pengangkut bahan bakar.
Kepada wartawan, Zanuar Siksandi selaku seorang pemateri dalam kegiatan itu mengatakan, dalam pelatihan yang digelar, lebih difokuskan untuk membentuk seorang pemuda defensif kemudian mampu bertahan dari ancaman bahaya. Karena sebagaimana terjadi di Indonesia, angka kecelakaan yang sangat tinggi itu terjadi di jalan raya. Dan setelah dilakukan riset, penyebabnya bukan dari skill dari seorang pengemudi, namun penyebabnya lebih kepada feel etitut nya.
"Jadi dari difference Driver Training ini kita lebih membentuk pengemudinya. Berarti bukan hanya skillnya jadi merubah mindset yang selama ini dianggap benar tapi belum tentu benar. Karena di jalan raya bukan skill tapi lebih kepada pola pikir. Nah ini yang kita titik beratkan disitu," ujar Zanuar di Ambon Senin (7/8).
Menurutnya, DDC ini ada dua sisi yaitu sisi prakteknya nanti, pihaknya akan menggunakan kendaraannya di jalan umum sesuai yang didapatkan dalam sisi materi yang kemudian diaplikasikan dalam sesi praktek. Sehingga diharapan agar seorang pengemudi bisa menjadi pengemudi yang list minimalis.
Dikatakan, kegiatan itu lebih difokuskan kepada para supir atau pengendara mobil tanki PT. Pertamina Maluku maupun Jayapura.
"Kalau untuk pegawai SPBU nanti
kegiatannya dijadwalkan di hari kamis, Jumat. Itu nanti sama seperti driver.
Jadi ada satu hari pertama itu khusus untuk teori class room dan yang kedua itu
adalah praktek lapangan," terangnya.
Jadi, lanjut dia, praktek dilapangan itu salah satunya adalah bagaimana cara memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan yang ada. Disini, kata Zanuar sambil menunjuk areal Pertamina Wayame, diarea savety zoon sini nanti akan diberikan peralatan-peralatan seperti bak minyak yang nanti akan dihidupkan oleh api. Kemudian, bilamana ada terjadi kebakaran, maka apa yang harus dilakukan. Dan semua aspek-aspek dalam hal pemadaman api.
Sementara itu, Planing and Evaluation Wilayah VIII Kantor Jayapura, Dhifa
Hanif Vegasha menegaskan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, pihak panitia
penyelenggara telah bekerjasama dengan Industri Pratama. Dan sudah beberapa
kali melakukan kerjasama untuk setiap kali kegiatan dilakukan."Jadi mungkin untuk penyelenggara atau panitia kita bekerja sama dengan industri pratama sudah beberapa kali, mulai dari MOR I sampai dengan MOR VIII sudah ada beberapa lokasi yang sudah dilakukan pelatihan bersama dengan induatri pratama dan itu sudah berlangsung selama lima tahun. Dan tiap tahun pasti akan berulang lagi. Jadi intinya sistenable atau berkelanjutan," tutur Dhifa. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment