• Headline News


    Tuesday, November 22, 2016

    Listrik Rajin Padam, PLN Ranting Dobo Terancam Di Demo

    Dobo, KT
    Masyarakat Kota Dobo sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. PLN, khususnya Rayon Ranting Dobo.

    Pasalnya, hingga saat ini masih saja terjadi pemadaman lampu di seantero Kota Dobo tanpa ada jadwal pemadaman yang jelas. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu dan banyaknya alat perabot rumah tangga yang rusak. 

    Anehnya lagi DPRD dan Pemda Aru tidak punya solusi yang jelas dan tepat dalam mengatasi krisis listrik yang sudah berbulan-bulan, bahkan makan tahun di Kabupaten yang berjuluk Jargaria itu.
    Pantauan Kompas Timur, lampu padam siang dan malam hari. Dan jika menyala hanya hitungan 4-5 jam saja per/hari, sehingga rata-rata hitungan jam lampu padam lebih banyak  dari menyala. 

    Saat ditemui media ini, salah seorang warga Kota Dobo, Nonsal mengaku balon lampunya putus hampir setiap hari akibat dari lampu yang suka pada.

    “Katong punya lampu baru beli saja sudah putus karena lampu ini tiap hari mati,” kata Nosal yang merupakan seorang Ibu Rumah Tangga ini. 

    Bahkan, karena listrik rajin dipadamkan oleh pihak PLN itu, masyarakat di daerah itu yang tergabung dalam dalam Persatuan Pemuda Aru (PPA) pun rencananya akan turun jalan pada Senin, 21 November 2016.

    Namun, karena Bupati tidak ada di tempat, mereka pun membatalkanrencanya itu sambil menunggu Bupati setempat tiba di Kota Dobo. 

    Dari sumber terpercaya diakui bahwa rencana aksi yang akan dilakukan oleh PPA itu dalam rangka memprotes kinerja PLN Ranting Dobo yang tidak becus dalam melayani masyarakatnya.
    Apalagi masyarakat telah dirugikan dengan pemadaman lampu yang sudah sangat keterlaluan, karena bukan saja mengenai perabot rumah tangga yang rusak. Tetapi rekening listrik juga membengkak sehingga ada yang membayar ratusan ribu rupiah.

    Anehnya juga, kendati kemampuan kapasitas mesin yang sudah tidak mampu lagi melayani konsumen, namun pihak PLN masih saja melakukan pemasangan terhadap pelanggan baru.
    Dimana, pemasangan baru itu dilakukan dengan mengenakan biaya sebesar Rp. 3.000.000,- bagi setiap pelanggan baru dan diduga kuat ada praktek pungli yang sengaja dipraktekkan oleh oknum-oknum PLN setempat.

    Salah seorang Tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru yang juga adalah pemilik Yayasan Jargaria Dobo, Thomas Benamen kepada Kompas Timur sangat menyayangkan sikap PLN yang tidak becus dalam melayani masyarakat Kepulauan Aru. 

    Olehnya, Benamen meminta kepada Pemda dan DPRD Aru, juga DPRD Maluku, dan Anggota DPR-RI khususnya Mercy Barennds, untuk segera mengatasi krisis listrik yang terus berkepanjang di Kota Dobo tersebut. 

    Karena menurut Benamen, di tempat lain listrik padam hanya 1-2 jam saja, namun di Kota Dobo sampai berhar-hari dan ini yang membuat masyarakat sangat dirugikan. Padahal setiap bulan masyarakat selalu memenuhi kewajibannya untuk membayar tagihan listrik, namun hak-hak sebagai pengguna listrik diabaikan begitu saja. 

    Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru, Abdul Fata Pasolo saat berbincang-bincang dengan Kompas Timur mengaku mendukung sepenuhnya aksi masyarakat dalam melihat kinerja PLN tersebut. 

    “Sekali-sekali mereka harus demo yang esktrim sajalah karena selama ini pemerintah pusat belum sama sekali melihat persoalan kelistrikan di Kepulauan Aru. Jadi bila perlu minta bantuan Australia saja,” beber Pasolo. 

    Anggota DPRD dari Fraksi PAN ini juga mengakui bahwa dirinya pernah jadi korban PLN dengan mebayar rekening Rp. 20 juta per bulan. Padahal yang seharusnya dibayar hanya Rp. 300.000,-.
    “Hal-hal semacam ini yang harus diberantas. Apalagi masyarakat yang nanti jadi korban,” paparnya.  (KT-DW)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Listrik Rajin Padam, PLN Ranting Dobo Terancam Di Demo Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top