• Headline News


    Thursday, November 3, 2016

    Dua Warga Tawiri Babak Belur Dihajar Belasan Anggota TNI-AU

    (Ilustrasi)
    Ambon, KT  
    Ricaldo Tanah Hitumesing dan Jakob Enus, dua warga Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon ini harus menjalani perawatan intensif di RS. Bayangkara Ambon setelah babak belur dihajar belasan oknum anggota TNI-AU dari Pangkalan Udara (Lanud) Pattimura Ambon, Selasa (1/110. 

    Kejadian ini bermula dari saling tatap muka antara salah satu oknum anggota TNI-AU dan Ricaldo Tanah Hitumesing ketika berpapasan di persimpangan jalan Bandar Udara Pattimura Ambon sekira pukul 20.00 WIT. 

    "Saya sedang mengendarai motor, saat belokan, saya dan salah satu oknum anggota nyaris bersenggolan, dia menatap saya, saya menatapnya. Saya senyum-senyum saja," kata Ricardo.
    Ricardo menjelaskan, setelah tiba di kawasan Pasar Tawiri yang tidak jauh dari Markas Lanud Pattimura, oknum anggota dimaksud menghadangnya dan langsung mengajukan pertanyaan dengan nada-nada mengancam.

    "Dia tanya beta (saya). Oh kamu mau cari masalah sama saya. Kamu tadi mau senggol saya," kutip korban.
    Namun, Ricardo berulang kali membantah tuduhan dimaksud dan menjelaskan situasi yang ada di persipangan jalan. Apalagi tidak ada yang saling bersenggolan. Tapi oknum anggota TNI -AU itu malah tetap mengancam dan meminta korban untuk menunggunya. 

    "Dia (oknum anggota) bilang, kau tunggu saya ya," ujar Ricardo.

    Mendengar pernyataan itu, Ricardo lalu masuk ke perkampungan dan menceritakan peristiwa yang dia hadapi kepada beberapa kawannya. Ada usul agar Ricardo menyelesaikan saja urusan itu secara baik-baik dengan difasilitasi saudara mereka yang juga anggota TNI-AU di AURI. 

    "Ada usul dari teman-teman saya, agar masalah ini tidak diperpanjang, mendingan kita cari abang-abang kita yang udah lama di AURI supaya ngomong kepada oknum anggota tadi," tutur Ricardo.

    Ricardo lalu pergi ke kompleks AURI dengan harapan meminta perlindungan penyelesaian.  Naas, setelah tiba di lapangan Basket kawasan AURI, oknum anggota TNI-AU itu sudah menunggu dengan beberapa temannya.

    "Saat tiba di Lapangan Basket, mereka menyampari saya, ada yang bertanya, 'ale (kamu) mau pukul teman tentara saya'. Saya katakan tidak pak, saya coba jelaskan lagi runut persoalan yang ada, tapi dia kemudian mendorong saya, saya lepaskan tangannya, dia lalu memukul saya dan terus memukul, saya lalu membela diri, karna saya membela diri itu saya dikeroyok oleh sejumlah oknum anggota lainnya," beber Ricardo.

    Jakob Enus korban pemukulan lainnya menambahkan, saat melihat Ricardo dikeroyok, dia lalu mencoba melarai, dan memohon kepada para pelaku untuk tidak melakukan kekerasan kepada Ricardo.

    "Saya kan tidak tau duduk perkara ini seperti apa, saya hanya melihat teman saya dipukul. Saya katakan kepada mereka, eh jangan pukul teman saya, saya lalu ikut perkelaihian itu. Setelah kondisi redah saya pulang. Tapi setelah itu, ternyata teman saya Ricardo itu sudah ditahan di Barak. Nah mereka lalu mencari saya, dan mendapati saya di jalan. Di situ mereka memukul saya sampai menginjak saya di aspal, mereka menyeret saya ke Barak, selama di Barak mungkin ada satu kompi yang hajar saya," akui Jakob. 

    Menurut Jakob, saat berada di Barak dia dan temannya itu terus mendapat siksaan. Tangan dan kakinya juga diikat di tiang lalu mendapat cambuk, mukanya dan belakangnya dibakar pakai rokok, disiram pakai air dan pakai sopi (minuman keras lokal). 

    "Setelah dipukul, saya dibawa ke RS-AURI dan diobati pakai salap," beber Jakob.

    Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Pattimura Kol. Pnb. Aldrin Petrus Mongan memang membenarkan adanya peristiwa pemukulan terhadap warga. Tetapi para anak buahnya itu geram dan tidak terima ketika diajak berkelahi oleh korban.

    "Lapangan Basket itu kan berada di kawasan Kesatriaan AURI. Dia datang dan mengajak berkelahi, dia mabuk itu, masalah ini sangat tidak menarik. Kalau di angkat terus dia (korban) bikin malu diri sendiri," kata Mongan.

    Menurut Danlanud, korban datang ke kawasan AURI dan ribut-ribut, korban mabuk  sehingga tidak kontrol. Korban lalu memukul salah sanggota TNI-AU  menggunakan batu dibagian kepala hingga berdarah. 

    "Orang (prajurit) kan lagi  duduk di Mes-mes, dia menantang berkelahi, ada anggota saya jadi korban dipukul pakai batu. Dia datang dan memukul dan mengajak berkelahi. Dia itu preman, sering buat onar dengan warga," tutur Mongan.

    Tambahnya, para pelaku penganiyaan terhadap anggotanya berjumlah tiga orang, satunya masih dicari. Mereka juga sudah dilaporkan ke Polsek.

    "Preman masuk ke Pangkalan, ajak berkelahi, dan pukul anggota saya, dan ini sudah kita serahkan ke Polsek. Kita juga imbau kepada yang satu itu agar serahkan diri, adapun di internal anggota kami juga akan diperiksa," kata Danlanud. (KT-AA)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Dua Warga Tawiri Babak Belur Dihajar Belasan Anggota TNI-AU Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top