• Headline News


    Sunday, November 13, 2016

    Ayo Ajak Rakyat Malteng Pilih Kotak Kosong Untuk Lengserkan Dinasti Tuasikal

    Masohi, K
    Masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) nampaknya sudah bosan dengan pemerintahan yang di pimpin oleh keluarga Tuasikal.
    Akibatnya, gelombang perlawanan pun kian besar datang dari rakyat Malteng hanya untuk melengserkan pemerintahan Dinasti Tuasikal yang terakhir di pimpin oleh Bupati Tuasikal Abua dan Wakilnya Marlatu Lelehury.

    Dimana, setelah pada Kamis (10/11) lalu, Abua diusir dari Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Malteng karena dianggab membodohi warga, kini masyarakat di berbagai wilayah di Malteng pung telah bergandengan tangan dan melakukan konsolidasi guna mengajak dan menyarankan agar rakyat Malteng memilih kotak kosong pada 15 Februari 2017 mendatang jika ingin melengserkan Dinasti Tuasikal yang tak bisa di percaya lagi oleh rakyat Malteng.

    Ajakan yang kian ramai disosialiasikan ke seluruh pelosok dan penjuru Kabupaten Malteng oleh berbagai kalangan rakyat Malteng lantaran Pilkada Malteng bakal digelar dengan calon tunggal pasca KPU setempat menggugurkan dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati lainnya.

    “Jika terjadi pemilihan dengan calon tunggal, saya sarankan agar rakyat Malteng yang menginginkan perubahan dan anti diskriminasi, anti monopoli serta anti politik dinasti. Ayo gunakan hak pilih anda, datangi TPS dan coblos kolom tidak setuju atau Kotak Kosong,” ajak Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Kajian Strategis dan Pengembangan Sumber Daya Maluku (Pukat Seram) Fahri Asyathri yang disampaikan via telepon seluler kepada Kompas Timur, Minggu (13/11).

    Menurut Fahri, kendati pun rakyat Malteng tidak memiliki alternative pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati lainnya di Pilkada Malteng kali ini, bukan berarti dinasti Tuasikal tak bisa dilengserkan dengan memilih Kotak Kosong.

    “Jadi, jika Kotak Kosong atau Tidak Setuju yang rakyat Malteng pilih itu memang, maka Pilkada akan digelar ulang Tahun 2018 dan rakyat Malteng bisa disuguhkan lagi dengan calon-calon alternative lain yang diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi bagi Malteng kedepannya,” paparnya.

    Fahri pun mengajak rakyat Malteng agar tidak terkecoh dengan berbagai isu murahan yang sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mempraktekkan berbagai bentuk pembodohan kepada rakyat Malteng. Sebab, tidak benar calon tunggal akan dilantik oleh Mendagri RI Cahyo Kumolo ketika rakyat Malteng memenangkan Kotak Kosong dan mengalahkan Dinasti Tuasikal.

    “Sangat tidak benar jika ada yang berkata kalau Kotak Koson menang, maka Mendagri akan tetap melantik calon tunggal. Ini adalah praktek pemodohan terhadap rakyat Malteng yang kaget dengan banyaknya rakyat Malteng yang ingin memilih Kotak Kosong ketimbang memilih pasangan Calon Tunggal. Jadi, pernyataan semacam itu adalah dusta belaka,” ujarnya.

    Olehnya, Fahri mengajak seluruh lapisan masyarakat di Malteng untuk bergandengan tangan untuk menolak berbagai praktek-praktek pemodohan politik yang bisa merugikan masyarakat Malteng lima tahun kedepan.

    “Mari kita galang persatuan, tolak berbagai bentuk politik uang, tolak berbagai modus gula-gula politik menjelang Pilkada. Jangan percaya janji kosong, jangan jual suara Anda dengan Rp. 50.000. karena seekor anjing pun lebih mahal dari selembar Rp. 50.000,” tegasnya.

    Tak hanya Fahri, ajakan serupa pun dating dari sejumlah pihak lainnya, Aswar Rahim yang adalah tokoh Pemekaran Seram Utara pun ikut mengajak masyarakat Malteng untuk pilih Kotak Kosong.

    “Jika Pilkada ini berlangsung dengan calon Tunggal, maka warga Malteng masih punya alternatif pilihan. Jadi, mari kita sama-sama mendatangi TPS masing-masing pada saat puncak Pilkada nanti dan mari kita ramai-ramai pilih dan menangkan Kotak Kosong,” ajaknya.

    Tak hanya memilih, Aswar pun mengajak seluruh rakyat Malteng untuk bergandengan tangan mengawal seluruh tahapan Pilkada di Malteng sehingga tidak ada kecurangan-kecurangan yang nantinya dapat merugikan pesta demokrasi yang diikuti oleh rakyat Malteng.

    “Kita semua jangan lengah, mari bergandengan tangan kawal seluruh proses Pilkada ini. Jangan sampai ada pihak-pihak yang bermain kotor dalam pesta demokrasi ini,” paparnya.

    Selain Aswar, Sukri Wailissa yang merupakan Tokoh Pemuda Seram pun turut serta melontarkan ajakannya agar masyarakat Malteng menjatuhkan pilihannya kepada Kotak Kosong pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.

    “Pilihan rakyat Malteng-lah yang menentukan masa depan Kabupaten yang kita cintai ini kedepan. Jadi, tanggal 15 Februari 2017 nanti, kita masih bisa memilih Kotak Kosong. Jangan sampai kita dibodohi lalu pasrah dan memilih pasangan Calon Tunggal,” kata Sukri.

    Lanjut Sukri, aturan di Negara ini membenarkan setiap pemilih untuk memilih Kotak Kosong sehingga rakyat Malteng yang selama ini menolak politik dinasti masih bisa menjatuhkan pilihannya kepada Kotak Kosong.

    “Jadi, walaupun tidak ada calon lain yang menjadi penantang Petahana saat ini, tapi rakyat Malteg bisa menjadi penantang dalam menentukan hasil Pilkada Malteng dengan memilih Kotak Kosong. Jadi, mari kita ramai-ramai datangi TPS dan pilih Kotak Kosong,” tuturnya. (KT-01)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ayo Ajak Rakyat Malteng Pilih Kotak Kosong Untuk Lengserkan Dinasti Tuasikal Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top