• Headline News


    Friday, October 14, 2016

    Program CSR PT. Adidaya Tangguh Telan Dua Nyawa Anak

    Taliabu,KT
    Program Corporate Social Responcibility  (CSR)  dari perusahan pertambangan biji besi ,PT. Adidaya Tangguh yang  beroperasi di Desa Tolong, Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu dikabarkan kembali membuat ulah terkait pembangunan bak penampung air bersih  asal asalan yang runtuh, sehingga menimpa dua orang anak di Dusun Fango , pada tanggal, 25 Maret 2016 lalu.

    Informasi yang dihimpun KompasTimur.com  menyebutkan, pembangunan bak air bersih di Dusun Fango, Desa Tolong  merupakan program CSR dari PT. Adidaya Tangguh yang dipercayakan kepada  oleh La Panampo , warga Desa Lede untuk dikerjakan pada awal bulan Maret 2016 lalu  tidak sesuai dengan bestek.

    Pasalnya, bangunan beton tersebut tidak menggunakan tiang penahan besi guna menahan batako yang disusun sehingga pada tanggal 25 Maret 2016, bak penampung air setinggi 3 meter itu dilakukan uji coba tanpa memberikan pemberitahuan kepada masyarakat.

    Alhasilnya, bak tersebut lansung terbongkar sambil mengeluarkan bunyi ledakan yang cukup keras. Bahkan, kepingan bangunan itu menimpa dua orang anak yakni Rifan Tama (10) dan Ajidan Tama (2) yang lansung meninggal dunia ditempat.

    Direktur CSR PT.Adidaya Tangguh, Sutrisno yang dikonfimasi terkait kejadian tersebut mengaku telah memberikan santunan kepada orang tua kedua korban melalui pekerja Bak Air Besrsih, La Panampo  tersebut sehingga dianggap persoalan itu telah diselesaikan.

    Sudah selesai dengan kontraktor, karena itukan pekerjaan kontraktor dan bukti penyelesaiannya ada di kita,” ujarnya belum lama ini.

    Ketika disinggung belum ada penyelesaian, Sutrisno mengkalaim, santunan telah diberikan serta proses penyelesaian berupa nota kesepakatan sudah ditandatangani bersama antara pekerja dengan orang tua kedua korban.

    Mungkin korban menolak dengan kesepakatan yang sudah ditandatangan atau gimana , saya tidak monitor,” tangkisnya.
    Sementara itu, orang tua kedua korban, Bido Tama mengaku kesal dengan langkah dari pihak PT. Adidaya Tangguh yang bersedia memberikan santunan berupa uang kepada dua korban sebesar Rp. 5 juta rupiah dengan perincian seorang korban dikenakan Rp. 2,5 juta Namun, dirinya menolak untuk menerima santunan tersebut.

    Pasalnya, nyawa kedua anaknya disamakan dengan harga ayam di pasar. Bahkan, sampai saat ini tidak pernah ada langkah-langkah dari pihak kepolisian untuk memproses kejadian tersebut.
    Kurang ajar, masa nyawa kedua anak saya disamakan dengan harga ayam,” kesalnya.

    Menyangkut nota kesepakatan, lanjut Bido Tama, selaku pihak korban, dirinya tidak pernah menandatangi nota atau surat yang pernah diajukan oleh pihak PT. Adidaya Tangguh melalui pekerja Bak Air Bersih tersebut. Sehingga, jika terdapat tandangan maupun cap jempol seperti yang tertera pada nota kesepatakan itu, maka merupakan suatu langkah pembohongan yang dilakukan oleh pihak perusahan serta pekerja.

    Saya tidak pernah tanda tangan maupun cap jempol, serta saya menolak tawaran itu semua, karena saya ingin masalah ini diambil secara hukum di indonesia,” tukasnya.

    Bido berharap, pihak penegak hukum yang telah melakukan pemeriksaan pada saat kejadian itu dapat menindaklanjutinya agar pelaku segera di proses hukum serta  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dapat mengambil langkah untuk memproses kasus tersebut sampai tuntas.
    Saya berharap pihak kepolisian dan perlindungan anak dapat menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas,” harapnya. (KT-ET)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Program CSR PT. Adidaya Tangguh Telan Dua Nyawa Anak Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top