 |
| Puing - puing rumah yang terbakar |
SBT, Kompastimur.com
Kebakaran ini menyebabkan satu orang meninggal Dunia di TKP. Menurut saksi, Nur Baiti Jamaludin, yang tinggal didepan rumah Korban menjelaskan, saat itu dirinya berada dalam kamar tidurnya, tiba-tiba mendengar teriakan didepan pintu pagar bahwa ada kebakaran di rumah bagian belakang.
Selanjutnya anak korban Samita Rumaday yang juga mendengar teriakan tersebut langsung membuka pintu pagar, dan melihat api sudah mulai membesar di rumah bagian belakang.
Dalam kejadian tersebut, mengakibatkan satu orang meninggal Dunia yang diketahui bernama, Abdullah Rumaday, Umur 70 Tahun, yang merupakan Pensiunan Guru.
Saat peristiwa kebakaran terjadi, korban sedang tidur di rumah bagian belakang seorang diri. Selain korban nyawa, kejadian tersebut juga menyebabkan satu buah rumah yang terbuat dari papan habis terbakar.
Seorang warga yang diketahui bernama Juned menyebutkan, saat dirinya berada di RSUD Bula, tiba-tiba mendengar bunyi ledakan yang begitu kuat.
Namun dirinya berpikir bunyi tersebut berasal dari gardu milik PLN. Setelah sampai didepan kantor KPU mulai melihat kobaran api yang berasal rumah yang terbakar.
"Pertama dengar bunyi, Beta (saya) kira gardu. Sampai di perempatan KPU baru lihat Api dari rumah yang terbakar," ucap Juned.
Sementara itu, Polres Seram Bagian Timur Membantu memadamkan api dengan menggunakan mobil AWC Sabhara, setelah itu mengevakuasi korban meninggal ke RSUD Bula serta mengamankan TKP.
Setelah itu pihak Polres Seram Bagian Timur melaksanakan olah TKP, dan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mendapatkan keterangan.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter, Jenazah, Abdullah Rumaday kemudian diserahkan ke pihak keluarga.
Untuk diketahui, kebakaran di Kota Bula selalu menelan korban, baik korban harta hingga korban nyawa. Namun pemerintah Daerah lewat dinas teknis seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak memiliki armada pemadam kebakaran, sehingga untuk memadamkan kobaran api, membutuhkan waktu yang cukup lama, karena menggunakan sistem manual. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment